Pangkalpinang (Antara Babael) - PT Timah (Persero) Tbk terus mengoptimalkan pemberian bantuan alat tangkap dan sarana pendukung usaha guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga nelayan tradisional di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Melalui program CSR dan Kemitraan PT Timah telah menyalurkan ribuan alat tangkap ikan, membangun pelabuhan kapal nelayan, merehabilitasi dan melestarikan lingkungan laut, melatih penggunaan teknologi usaha penangkapan ikan, serta membantu usaha pengolahan ikan yang ditekuni para istri nelayan tradisional.
Dirut PT Timah M Riza Pahlevi mengatakan program pemberdayaan masyarakat pesisir lebih dioptimalkan guna meningkatkan daya saing nelayan tradisional.
“Kami siap membantu nelayan dan pelaku UMKM yang membutuhkan bantuan untuk mengembangkan usahanya,” katanya.
Ia juga berharap melalui program pemberdayaan nelayan dan UMKM tersebut masyarakat semakin mudah meningkatkan usahanya agar mandiri dan berdaya saing.
“Kami berharap nelayan dan UMKM yang membutuhkan bantuan modal, peralatan usaha dan pelatihan kerja segera mengajukan proposal ke PT Timah dan kami siap membantu usaha masyarakat di lingkungan operasional perusahaan,” katanya.
Sementara Kabag Humas PT Timah, Renny Hutagalung mengatakan selama 2016 pihaknya menyalurkan dana program kemitraan sebesar Rp10 miliar, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp9,1 miliar.
“Kami terus mendorong nelayan dan petani untuk mengajukan bantuan modal usaha,” ujarnya.
Menurut Renny, selama ini pengajuan bantuan modal usaha didominasi pelaku UMKM, sementara nelayan dan petani masih rendah.
“Hampir 95 persen bantuan modal usaha disalurkan kepada pelaku UMKM, dan hanya sekitar 5 persen saja kepada nelayan dan petani,” ujarnya.
Nelayan tradisional di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Arpan mengaku bantuan modal usaha dari PT Timah sangat membantu usaha penangkapan ikannya.
“Dana pinjaman sebesar Rp10 juta saya gunakan untuk membeli peralatan tangkap ikan seperti jaring dan kotak tempat penyimpanan ikan," ujarnya.
Menurut dia, selama ini dirinya sulit meningkatkan hasil tangkapan karena tidak memiliki biaya. “Bantuan pinjaman dari PT Timah ini sangat membantu saya terutama untuk membeli alat tangkap dan memperbaiki perahu,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
Melalui program CSR dan Kemitraan PT Timah telah menyalurkan ribuan alat tangkap ikan, membangun pelabuhan kapal nelayan, merehabilitasi dan melestarikan lingkungan laut, melatih penggunaan teknologi usaha penangkapan ikan, serta membantu usaha pengolahan ikan yang ditekuni para istri nelayan tradisional.
Dirut PT Timah M Riza Pahlevi mengatakan program pemberdayaan masyarakat pesisir lebih dioptimalkan guna meningkatkan daya saing nelayan tradisional.
“Kami siap membantu nelayan dan pelaku UMKM yang membutuhkan bantuan untuk mengembangkan usahanya,” katanya.
Ia juga berharap melalui program pemberdayaan nelayan dan UMKM tersebut masyarakat semakin mudah meningkatkan usahanya agar mandiri dan berdaya saing.
“Kami berharap nelayan dan UMKM yang membutuhkan bantuan modal, peralatan usaha dan pelatihan kerja segera mengajukan proposal ke PT Timah dan kami siap membantu usaha masyarakat di lingkungan operasional perusahaan,” katanya.
Sementara Kabag Humas PT Timah, Renny Hutagalung mengatakan selama 2016 pihaknya menyalurkan dana program kemitraan sebesar Rp10 miliar, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp9,1 miliar.
“Kami terus mendorong nelayan dan petani untuk mengajukan bantuan modal usaha,” ujarnya.
Menurut Renny, selama ini pengajuan bantuan modal usaha didominasi pelaku UMKM, sementara nelayan dan petani masih rendah.
“Hampir 95 persen bantuan modal usaha disalurkan kepada pelaku UMKM, dan hanya sekitar 5 persen saja kepada nelayan dan petani,” ujarnya.
Nelayan tradisional di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Arpan mengaku bantuan modal usaha dari PT Timah sangat membantu usaha penangkapan ikannya.
“Dana pinjaman sebesar Rp10 juta saya gunakan untuk membeli peralatan tangkap ikan seperti jaring dan kotak tempat penyimpanan ikan," ujarnya.
Menurut dia, selama ini dirinya sulit meningkatkan hasil tangkapan karena tidak memiliki biaya. “Bantuan pinjaman dari PT Timah ini sangat membantu saya terutama untuk membeli alat tangkap dan memperbaiki perahu,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017