Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berhasil menurunkan angka kasus stunting di sejumlah lokasi terhitung dari Mei sampai akhir Juni 2025.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Nora Sukma Dewi di Sungailiat, Jumat, mengatakan penurunan angka stunting pada periode tersebut tercatat dari 271 kasus turun menjadi 255 kasus sampai akhir Juni 2025.
Keberhasilan menurunkan angka stunting, kata dia, mencerminkan keseriusan pemerintah Kabupaten Bangka melalukan berbagai langkah intervensi spesifik percepatan penurunan stunting seperti skrining anemia, konsumsi tablet tambah darah (TTD) remaja putri, pemeriksaan kehamilan, konsumsi tablet tambah darah ibu hamil.
Menurutnya, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronik (KEK), pemantauan pertumbuhan balita, ASI eksklusif, pemberian MPASI kaya protein hewani bagi anak usia di bawah dua tahun, tata laksana balita dengan masalah gizi, peningkatan cakupan dan perluasan imunisasi, serta edukasi remaja, ibu hamil, dan keluarga mengenai pola hidup sehat.
"Partisipasi dari berbagai pihak merupakan langkah bersama dalam penanganan stunting karena dalam kasus ini banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti masalah sosial, ekonomi dan yang lain," ujarnya.
Ia mengatakan, capaian penurunan angka stuting mendorong aksi kolaborasi yang berkelanjutan untuk mencapai target nihil atau zero stunting di Kabupaten Bangka.
"Saya optimistis target mewujudkan Kabupaten Bangka nihil kasus stunting dapat tercapai karena keseriusan dalam penanganan kasus ini," jelas dia.
Desa lokasi fokus stunting di Kabupaten Bangka yakni Desa Payabenua, Petaling Banjar, Mendo, Labuh Air Pandan, Penagan dan beberapa desa yang lain.
Editor : Bima Agustian
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2025