Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta masyarakat di kawasan rawan banjir untuk mewaspadai serangan buaya yang kadang terbawa banjir.

"Masyarakat diminta tidak hanya mewaspadai banjir, tetapi juga serangan buaya yang mulai mengganas menyerang manusia," kata  Kepala Dinkesos Kepulauan Babel M Aziz Haradad di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan banyak menerima laporan masyarakat korban banjir bahwa buaya sering muncul di pemukiman terkena banjir.

Buaya itu tidak sekedar muncul tetapi juga menyerang korban banjir.

"Saat ini banyak sungai yang rusak karena penambangan timah dan rawa-rawa, hutan bakau banyak beralih fungsi menjadi pemukiman dan pembangunan pabrik, sehingga mengganggu habitat buaya ini," ujarnya.

Ia mengatakan buaya ini menyerang manusia, karena kondisi sungai dan hutan bakau yang sudah rusak, sehingga kawanan buaya ini naik ke darat untuk mencari makan.

"Buaya ini memiliki kepekaan yang cukup tinggi, apabila habitatnya terganggu maka reptil ini juga akan mengganggu dan menyerang manusia," ujarnya.

Menurut dia buaya ini tidak menjadi ancaman korban banjir, tetapi nelayan tradisional yang mencari udang, kepiting dan ikan di sungai.

"Saat ini banyak nelayan yang menjadi korban serangan buaya dan merusak alat tangkap ikan jaringnya," ujarnya.

Untuk itu, kata dia pihaknya sudah menyiagakan Tagana untuk membantu warga menangkap buaya itu.

"Kami menganjurkan masyarakat membangun MCK, sehingga tidak lagi mandi di sungai, kolong bekas tambang untuk menghindari serangan buaya ini," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017