Kiev, Ukraina (Antara Babel) - Para peretas Rusia yang disponsori negara
telah menggunakan jenis virus baru yang dirancang untuk menyerang
infrastruktur penting Ukraina seperti pembangkit listrik dan sistem
keuangan, kata seorang pejabat keamanan nasional Ukraina seperti dikutip
Reuters.
Disebut "telebots", virus baru ini tidak seperti malware pada umumnya karena dirancang untuk mencuri data pribadi dan menyerang lembaga-lembaga spesifik, kata Oleksandr Tkachuk, kepala keamanan siber Ukraina.
Tkachuk mengatakan serangan siber ini diorkestrai oleh dinas keamanan Rusia yang bersekongkol dengan perusahan-perusahaan piranti lunak swasta dan peretas kriminal. Dan tampaknya mereka dirancang oleh orang yang sama yang menciptakan malware bernama "BlackEnergy".
Kiev menuduh Rusia telah melancarkan perang siber ke Ukraina sejak hubungan kedua negara ambruk menyusul aneksasi Krimea oleh Rusia pada 2014 dan pecahnya pemberontakan dukungan Rusia di wilayah Donbass, Ukraina.
"Kami menerima informasi bahwa tidak hanya staf dinas keamanan nasional yang terlibat dalam serangan itu, namun juga perusahaan-perusahaan IT swasta dan kelompok-kelompok teroris kriminal di wilayah Federasi Rusia," kata Tkachuk.
Kode virus ini dirancang untuk menyasar proses-proses industri dengan menyerang bagian infrastruktur industri yang penting. Ukraina mengakui bahwa perang siber oleh Rusia semakin sengit di mana selama November dan Desember tahun silam saja telah terjadi 6.500 serangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
Disebut "telebots", virus baru ini tidak seperti malware pada umumnya karena dirancang untuk mencuri data pribadi dan menyerang lembaga-lembaga spesifik, kata Oleksandr Tkachuk, kepala keamanan siber Ukraina.
Tkachuk mengatakan serangan siber ini diorkestrai oleh dinas keamanan Rusia yang bersekongkol dengan perusahan-perusahaan piranti lunak swasta dan peretas kriminal. Dan tampaknya mereka dirancang oleh orang yang sama yang menciptakan malware bernama "BlackEnergy".
Kiev menuduh Rusia telah melancarkan perang siber ke Ukraina sejak hubungan kedua negara ambruk menyusul aneksasi Krimea oleh Rusia pada 2014 dan pecahnya pemberontakan dukungan Rusia di wilayah Donbass, Ukraina.
"Kami menerima informasi bahwa tidak hanya staf dinas keamanan nasional yang terlibat dalam serangan itu, namun juga perusahaan-perusahaan IT swasta dan kelompok-kelompok teroris kriminal di wilayah Federasi Rusia," kata Tkachuk.
Kode virus ini dirancang untuk menyasar proses-proses industri dengan menyerang bagian infrastruktur industri yang penting. Ukraina mengakui bahwa perang siber oleh Rusia semakin sengit di mana selama November dan Desember tahun silam saja telah terjadi 6.500 serangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017