Mandah (Antara Babel) - Satu jembatan penghubung antardesa di Desa Bente, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau ambruk sehingga mengakibatkan satu pengendara motor An Ajeng (16) jatuh ke sungai.
"Kondisi jembatan tersebut memang sudah sangat memprihatinkan. meski demikian, kita selalu menghimbau kepada seluruh pengguna jembatan agar berhati-hati ketika melintas," kata Kepala Desa Bente, Suhaimi, Jumat.
Suhaimi meceritakan, jembatan itu ambruk saat korban Ajeng yang merupakan siswa SMA melintas jembatan menuju ke sekolah dengan mengendarai motor.
"Waktu itu anak sekolah tengah melintas, saat itulah insiden ambruknya jembatan terjadi, siswa itu ikut terjatuh bersama sepeda motornya ke sungai.
Lebih lanjut ia mengatakan, korban bersama sepeda motor yang ia kendarai berhasil diselamatkan.
Saat ini, masyarakat sekitar telah melakukan gotong royong melakukan perbaikan agar sisa-sisa reruntuhan tidak membahayakan masyarakat di sana.
Menurut Camat Mandah, Umar Hamdy, pembangunan jembatan tersebut sudah diusulkan sejak dulu. Dan, tahun ini melalui Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Riau akan dilakukan pembangunan jembatan tersebut.
"Karena jembatan ini ranahnya Pemprov, jadi keuangannya juga dari sana. Anggaran itu sudah diusulkan jauh-jauh hari sebelum ambruk dan tahun inilah akan dikucurkan sebesar Rp 4,3 Miliar.," ucapnya.
Untuk sementara, pihaknya tetap berupaya memfungsikan jembatan ini secara darurat. pihaknya juga telah meminta bantuan kepada perusahaan setempat untuk mengirim alat berat guna membersihkan serpihan jembatan.
"Tim PU Kabupaten Inhil juga sedang mengupayakan pembangunan jembatan darurat," terangnya.
Atas insiden ini, Bupati Inhil Muhammad Wardan menginstruksikan kepada instansi terkait untuk melakukan pendataan dan laporan lengkap atas kejadian ambruknya jembatan ini.
"Saya telah meminta buat laporan lengkap disertai photo dan segera diserahkan kepada Sekda Provinsi Riau dan Dinas PU Provinsi, agar segera dapat ditangani seperti kejadian ambruknya Jembatan Reteh lalu," ungkap Bupati Muhammad Wardan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Kondisi jembatan tersebut memang sudah sangat memprihatinkan. meski demikian, kita selalu menghimbau kepada seluruh pengguna jembatan agar berhati-hati ketika melintas," kata Kepala Desa Bente, Suhaimi, Jumat.
Suhaimi meceritakan, jembatan itu ambruk saat korban Ajeng yang merupakan siswa SMA melintas jembatan menuju ke sekolah dengan mengendarai motor.
"Waktu itu anak sekolah tengah melintas, saat itulah insiden ambruknya jembatan terjadi, siswa itu ikut terjatuh bersama sepeda motornya ke sungai.
Lebih lanjut ia mengatakan, korban bersama sepeda motor yang ia kendarai berhasil diselamatkan.
Saat ini, masyarakat sekitar telah melakukan gotong royong melakukan perbaikan agar sisa-sisa reruntuhan tidak membahayakan masyarakat di sana.
Menurut Camat Mandah, Umar Hamdy, pembangunan jembatan tersebut sudah diusulkan sejak dulu. Dan, tahun ini melalui Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Riau akan dilakukan pembangunan jembatan tersebut.
"Karena jembatan ini ranahnya Pemprov, jadi keuangannya juga dari sana. Anggaran itu sudah diusulkan jauh-jauh hari sebelum ambruk dan tahun inilah akan dikucurkan sebesar Rp 4,3 Miliar.," ucapnya.
Untuk sementara, pihaknya tetap berupaya memfungsikan jembatan ini secara darurat. pihaknya juga telah meminta bantuan kepada perusahaan setempat untuk mengirim alat berat guna membersihkan serpihan jembatan.
"Tim PU Kabupaten Inhil juga sedang mengupayakan pembangunan jembatan darurat," terangnya.
Atas insiden ini, Bupati Inhil Muhammad Wardan menginstruksikan kepada instansi terkait untuk melakukan pendataan dan laporan lengkap atas kejadian ambruknya jembatan ini.
"Saya telah meminta buat laporan lengkap disertai photo dan segera diserahkan kepada Sekda Provinsi Riau dan Dinas PU Provinsi, agar segera dapat ditangani seperti kejadian ambruknya Jembatan Reteh lalu," ungkap Bupati Muhammad Wardan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017