Jakarta (Antara Babel) - Produk ranjang pasien (homecare bed) asal Indonesia kembali menembus pasar Jepang, dengan mencatatkan nilai pembelian sebesar 3,1 juta dolar Amerika Serikat, atau dengan total produk sebanyak 15.998 unit.

Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka Hotmida Purba, dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu, mengatakan bahwa penandatanganan perjanjian jual beli dilakukan oleh PT. Mega Andalan Kalasan (MAK) dari Indonesia dan Trendgate Co. Ltd. dari Jepang.

"Total penjualan per tahun yang telah disepakati untuk periode 8 April 2017 adalah 3,1 juta dolar AS khusus untuk produk homecare bed sebanyak 15.998 unit," kata Hotmida.

Dalam penandatanganan perjanjian tersebut, pihak PT. MAK diwakili oleh Dimas Prasetya selaku Direktur dan Pihak Trendgate Co.Ltd. diwakili oleh Satoshi Ogiso selaku Chief Executive Officer (CEO).

Penandatanganan disaksikan langsung oleh Direktur Utama PT. MAK Hendy Rianto, CEO PT. MAK Buntoro, Advisor Gunawan Setyomulyo, Export Marketing Manager PT. MAK E. Dwi Etnawati, Minister Counsellor, Fungsi Ekonomi, Kedutaan Besar RI di Tokyo Retno Supeni, dan perwakilan ITPC Osaka.

Menurut Hotmida, sejak penandatanganan perjanjian jual beli yang pertama pada 2013, kontrak dagang antara PT. MAK dan Trendgate, Co. Ltd. telah berlangsung selama tiga tahun dan selalu mengalami peningkatan baik dari segi volume maupun nilai.

"CEO Trendgate Co. Ltd., Satoshi Ogiso menyampaikan bahwa visi Trendgate di masa depan adalah mencapai kontrak 100.000 unit per tahun, setara dengan 10 juta dolar AS per tahun," ujar Hotmida.

Indonesia masuk sepuluh besar pemasok ranjang pasien ke Jepang. Posisi Indonesia menempati peringkat tujuh setelah Korea Selatan, Inggris, Taiwan, Amerika Serikat, Jerman, dan Republik Rakyat Tiongkok.

CEO PT. MAK Agung Gunawan menyampaikan bahwa PT MAK memproduksi homecare bed tidak hanya mengandalkan teknologi mutakhir yang didukung oleh mesin-mesin dengan sistem laser saja.

Perusahaan tersebut juga menekankan pada penanganan kendali mutu yang dijalankan langsung oleh teknisi Jepang, sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi.

Saat ini penerima penghargaan Primaniyarta pada tahun 2016 itu telah berhasil menembus pasar di 41 negara, dan ekspor terbesarnya adalah ke pasar Jepang.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017