Sungailiat (ANTARA) - Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memastikan ikut berperan aktif membantu pemerintah daerah (pemda) dalam pencegahan penyakit menular dan penyakit tidak menular.
"Membantu pemerintah dalam upaya pencegahan penyakit menjadi komitmen kami sebagai organisasi membidangi kesehatan lingkungan," kata Ketua HAKLI Bangka Belitung Boy Yandra di Sungailiat, Selasa.
Kegiatan pencegahan penyakit menular dan tidak menular kata Boy Yandra, dilakukan mulai dari tingkat pusat sampai daerah bersama dengan masyarakat, karena diketahui dalam hal pencegahan penyakit partisipasi masyarakat juga dibutuhkan.
"Seperti pencegahan penyakit Demam berdarah dengue (DBD), dimana kesadaran masyarakat menciptakan lingkungan yang bersih harus benar-benar diwujudkan," kata dia.
Boy Yandra mencontohkan penyakit DBD salah satu jenis penyakit menular yang membahayakan karena dapat mengakibatkan kematian.
Berdasarkan data di dua wilayah kabupaten di Bangka Belitung, untuk Kabupaten Bangka kasus DBD mencapai angka 388 kasus dengan jumlah enam orang DBD meninggal dunia, sedangkan Kabupaten Belitung tercatat sampai akhir Oktober 2024 ada 429 kasus DBD dengan tiga orang meninggal dunia.
Ia menyebut memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk semangat meningkatkan kebersihan lingkungan dan menjaga pola makan yang sehat bergizi.
"Menjaga kebersihan lingkungan, terutama saat musim penghujan seperti sekarang, merupakan keharusan guna mencegah berkembang biak nyamuk," kata Boy Yandra yang menjabat Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Pembangunan dan Kebudayaan, Kabupaten Bangka.