Pangkalpinang (Antara Babel) - Pedagang daging sapi di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, mengeluhkan kondisi pasar yang minim fasilitas dan kumuh sehingga tingkat kunjungan masyarakat berkurang.
"Pasar daging ini tidak layak lagi, padahal pasar ini merupakan barometer bagi masyarakat," kata salah seorang pedagang daging sapi Novpran di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Selasa.
Pasar daging ini dibangun pada tahun 2004. Hingga saat ini, belum ada renovasi atau penambahan fasilitas, seperti air bersih, tempat pembuangan air, dan fasilitas pendukung lainnya dalam meningkatkan kualitas daging dan pelayanan kepada calon pembeli.
"Kami sudah beberapa kali mengajukan renovasi bangunan dan fasilitas pasar ini ke pemeritah provinsi dan kota untuk meningkatkan kunjungan masyarakat ke pasar daging ini," katanya.
Selama ini, kata dia, calon pembeli enggan untuk masuk atau berbelanja daging di pasar daging karena kumuh dan becek.
"Tempat pembuangan air kotoran daging tidak ada sehingga air menumpuk dan menimbulkan bau tidak sedap," ujarnya.
Demikian pula, Hendra--pedagang daging sapi--berharap pemerintah daerah untuk memperbaiki dan menambah fasilitas pasar daging agar pedagang lebih betah berjualan daging di pasar itu.
Saat ini, kata dia, pedagang yang aktif berjualan sebanyak 15 orang, sementara lapak tempat berjualan ada 50 buah.
"Mereka hanya menempati lapaknya pada saat atau menjelang hari besar keagamaan saja, atau seiring dengan makin banyaknya pengunjung atau permintaan daging yang meningkat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Pasar daging ini tidak layak lagi, padahal pasar ini merupakan barometer bagi masyarakat," kata salah seorang pedagang daging sapi Novpran di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Selasa.
Pasar daging ini dibangun pada tahun 2004. Hingga saat ini, belum ada renovasi atau penambahan fasilitas, seperti air bersih, tempat pembuangan air, dan fasilitas pendukung lainnya dalam meningkatkan kualitas daging dan pelayanan kepada calon pembeli.
"Kami sudah beberapa kali mengajukan renovasi bangunan dan fasilitas pasar ini ke pemeritah provinsi dan kota untuk meningkatkan kunjungan masyarakat ke pasar daging ini," katanya.
Selama ini, kata dia, calon pembeli enggan untuk masuk atau berbelanja daging di pasar daging karena kumuh dan becek.
"Tempat pembuangan air kotoran daging tidak ada sehingga air menumpuk dan menimbulkan bau tidak sedap," ujarnya.
Demikian pula, Hendra--pedagang daging sapi--berharap pemerintah daerah untuk memperbaiki dan menambah fasilitas pasar daging agar pedagang lebih betah berjualan daging di pasar itu.
Saat ini, kata dia, pedagang yang aktif berjualan sebanyak 15 orang, sementara lapak tempat berjualan ada 50 buah.
"Mereka hanya menempati lapaknya pada saat atau menjelang hari besar keagamaan saja, atau seiring dengan makin banyaknya pengunjung atau permintaan daging yang meningkat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017