Sungailiat (Antara Babel) - Sejumlah warga pelaku penambangan  biji timah tanda ijin di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengeluhkan tindakan razia dilakukan pihak Kepolisian yang dirasakan berdampak pada menurunya pendapatan keluarga.


"Akibat razia kegiatan penambangan biji timah tersebut oleh pihak kepolisian, pendapatan kami untuk mencukupi kebutuhan keluarga menjadi berkurang," kata Iwan pekerja tambang biji timah asal Kecamatan Pemali, di Sungailiat, Jumat.


Menurutnya, kalaupun dia terpaksa melakukan penambangan ilegal harus bersembuyi atau kuncing-kucingan untuk menghindari razia penertiban oleh polisi setempat.


"Sekarang terasa sangat sulit mencukupi kebutuhan keluarag, mau menjual timah pun tidak ada yang mau beli, sedangkan perekonomian kami hanya bergantung pada timah inilah," katanya.


Sementara menurut salah satu kolektor timah yang namanya minta diinisialkan, RZ mengatakan, dirinya sengaja tidak melakukan pembelian pasir timah untuk sementara waktu mengingat masih ada razia dari kepolisian.


"Lebih baik saya tidak membeli biji timah, dari pada beresiko karena saat ini lagi musin razia besar-besaran," katanya.


Dia mengatakan, dirinya b akan kembali melakukan pembelian pasir timah basah dari para penambang setelah kondisi benar-benar aman.


Sementara sebelumnya masyarakat penambang biji timah di Kecamatan Belinyu mendatangi Mapolsek setempat untuk menolak penertiban penambangan biji timah oleh pihak kepolisian.


Kapolsek Belinyu Kompol Sigit mengatakan pihaknya sudah berulang kali mengingatkan kepada pelaku tambang untuk menghentikan aktifitasnya karena kawasan masuk dalam kawasan terlarang yakni Kawasan Hutan Lindung  Pantai (HPL), Romodong Penyusuk Belinyu, dan sesuai aturan tidak diperbolehkan untuk kegiatan pertambangan.


"Tidak benar, kalau pihak Polsek Belinyu semena-mena, karena sejak awal kami sudah mengingatkan untuk menghentikan penambangan ilegal, tetapi para penambang tetap tidak mengindahkan dan tetap melakukan aktivitas," katanya.

Pewarta: Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013