Makassar (Antara Babel) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan pendidikan tinggi berkontribusi pada pengembangan ekonomi di setiap negara.

"Pendidikan tinggi memberikan kontribusi yang cukup kuat dalam pengembangan ekonomi dan kualitas hidup yang didapatkan karena indikator positif ekonomi melesat tajam," ujar Menristekdikti saat pembukaan Association of Southeast Asian Institutions of Higher Learning (ASAIHL) Conference 2017 yang bertemakan "Higher Education Challenges in Shaping The Nation Competitiveness" di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.

Dalam persaingan global, kenaikan ekonomi setiap negara ditentukan oleh pendidikan nasional dan sistem inovasinya.

"Setiap aspek dari pendidikan tinggi yaitu mengajar, riset dan penguatan komunitas secara global adalah pusat pengembangan ekonomi."

Pendidikan tinggi, kata dia, merupakan pusat pembaharuan perekonomian yang dibutuhkan untuk menjadikan manusia berdaya saing dan pengembangan sosial masyarakat.

Nasir mengatakan saat ini Indonesia sedang menitikberatkan pengembangan pendidikan tinggi dan inovasi pada bidang-bidang yang mendorong pengembangan ekonomi. Untuk itu menurutnya dibutuhkan lembaga pendidikan tinggi yang baik.

"Lembaga pendidikan tinggi melayani seluruh masyarakat dalam berbagai cara dan berperan penting dalam masyarakat modern. Lembaga pendidikan tinggi bertindak sebagai 'gatekeeper', diseminator dan pencipta ilmu-ilmu baru. Pada masa depan, orang-orang yang keluar dari pendidikan tinggi adalah orang yang pandai membuat lapangan kerja baru, pembuat kebijakan, inovator sosial dan pemimpin bisnis," papar dia.

Dalam kesempatan itu, Menteri Nasir mengatakan bahwa konferensi internasional seperti ASAIHL patut diperbanyak, tidak hanya menjadi tempat diskusi yang baik dalam bidang pendidikan tinggi dan penguatan riset, tetapi juga menjadi spektrum yang kuat dalam memperkuat kesepahaman antar negara terkait relevansi sistem pendidikan di masing-masing negara.

"Pendidikan tinggi adalah kekuatan untuk peningkatan kompetensi individu, kemajuan sosial masyarakat dan pengembangan budaya. Melalui pendidikan, kita menemukan tempat kita di dunia, memahami dunia, dan kita menumbuhkan saling menghargai antar sesama," cetus dia.

Rektor Universitas Hasanuddin,Dwia Aries Tina Pulubuh, mengatakan konferensi internasional kali ini akan menitiberatkan pada tiga pembahasan penting yaitu kualitas dan relevansi pendidikan tinggi, akses dan kesetaraan, dan organisasi kesehatan pendidikan tinggi.

Pewarta: Indriani

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017