Muntok (Antara Babel) - Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meninjau Pasar Muntok untuk mengetahui kondisi riil perdagangan berbagai kebutuhan pangan di daerah itu.
Tim Satgas Pangan yang beranggotakan belasan petugas dipimpin Kepala Satreskrim Polres Bangka Barat AKP Elpiadi pada Rabu pagi melakukan pengawasan berbagai produk pangan yang dijual di pusat perbelanjaan utama warga Muntok.
"Tim terpadu sejauh ini tidak menemukan kejanggalan, baik dari harga maupun pasokan pangan di wilayah Kabupaten Bangka Barat," kata Kapolres Bangka Barat melalui AKP Elpiadi.
Ia mengatakan, dalam pantauan yang dilakukan tim saat menemui para pelaku usaha di Pasar Muntok tidak menemukan kejanggalan harga dan persediaan kebutuhan pangan sejak hari pertama Ramadhan hingga sekarang.
"Dari sisi harga juga masih tergolong stabil," katanya.
Kegiatan pengawasan dilakukan tim terpadu Satgas Pangan Kabupaten Bangka Barat yang terdiri dari Personel Polres, Sat Pol PP, Disperindag dan beberapa instansi terkait lainnya.
"Melalui kegiatan ini kami harapkan mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang biasanya pada awal Ramadhan dan Idul Fitri sering kali terjadi kenaikan harga dan kelangkaan pangan," katanya.
Pada peninjauan di Pasar Muntok, tim langsung mencek harga di tingkat pedagang dengan mengacu pada satuan harga kebutuhan pokok yang sudah ditetapkan Kementerian Perdagangan.
"Jika ditemukan harga lebih tinggi dari yang sudah ditetapkan, kami tidak akan segan-segan mengambil langkah tegas dalam menerapkan Undang Undang Perdagang," katanya.
Pemantauan langsung ketersediaan dan kestabilan harga pangan di daerah itu akan terus dilakukan setiap hari dan berkala untuk memastikan semua berjalan sesuai regulasi yang berlaku.
Pada kesempatan itu, petugas Satgas Pangan juga mengambil beberapa contoh makanan untuk dilakukan uji laboratorium.
Barang yang diambil untuk uji laboratorium antara lain cincau, ikan asin, tahu, terasi dan mi kuning.
"Uji laboratorium untuk memastikan kualitas makanan tersebut apakah mengandung zat kimia yang membahayakan bagi tubuh manusia saat dikonsumsi atau tidak," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
Tim Satgas Pangan yang beranggotakan belasan petugas dipimpin Kepala Satreskrim Polres Bangka Barat AKP Elpiadi pada Rabu pagi melakukan pengawasan berbagai produk pangan yang dijual di pusat perbelanjaan utama warga Muntok.
"Tim terpadu sejauh ini tidak menemukan kejanggalan, baik dari harga maupun pasokan pangan di wilayah Kabupaten Bangka Barat," kata Kapolres Bangka Barat melalui AKP Elpiadi.
Ia mengatakan, dalam pantauan yang dilakukan tim saat menemui para pelaku usaha di Pasar Muntok tidak menemukan kejanggalan harga dan persediaan kebutuhan pangan sejak hari pertama Ramadhan hingga sekarang.
"Dari sisi harga juga masih tergolong stabil," katanya.
Kegiatan pengawasan dilakukan tim terpadu Satgas Pangan Kabupaten Bangka Barat yang terdiri dari Personel Polres, Sat Pol PP, Disperindag dan beberapa instansi terkait lainnya.
"Melalui kegiatan ini kami harapkan mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang biasanya pada awal Ramadhan dan Idul Fitri sering kali terjadi kenaikan harga dan kelangkaan pangan," katanya.
Pada peninjauan di Pasar Muntok, tim langsung mencek harga di tingkat pedagang dengan mengacu pada satuan harga kebutuhan pokok yang sudah ditetapkan Kementerian Perdagangan.
"Jika ditemukan harga lebih tinggi dari yang sudah ditetapkan, kami tidak akan segan-segan mengambil langkah tegas dalam menerapkan Undang Undang Perdagang," katanya.
Pemantauan langsung ketersediaan dan kestabilan harga pangan di daerah itu akan terus dilakukan setiap hari dan berkala untuk memastikan semua berjalan sesuai regulasi yang berlaku.
Pada kesempatan itu, petugas Satgas Pangan juga mengambil beberapa contoh makanan untuk dilakukan uji laboratorium.
Barang yang diambil untuk uji laboratorium antara lain cincau, ikan asin, tahu, terasi dan mi kuning.
"Uji laboratorium untuk memastikan kualitas makanan tersebut apakah mengandung zat kimia yang membahayakan bagi tubuh manusia saat dikonsumsi atau tidak," kata dia.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017