Jakarta (Antara Babel) - Tujuh warga negara Indonesia (WNI) yang diduga terlibat jaringan terorisme di Kota Marawi, Mindanao, Filipina, bukan termasuk 17 WNI lainnya yang berdakwah di kawasan tersebut, kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Martinus Sitompul.

"Bukan, itu orang yang berbeda. Tujuh WNI yang terlibat terorisme ini berbeda dengan 17 WNI lain," ujarnya di Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta, Rabu.

Menurut dia, berdasarkan data Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Davao dan Atase Polri di Filipina, maka diketahui bahwa ada 17 WNI yang masuk ke Filipina sah secara hukum dengan tujuan berdakwah dan tidak terkait dengan kelompok teroris ISIS.

"Mereka masuk ke Filipina secara legal. Mereka izinnya berdakwah dan tidak tergabung dalam kelompok yang sekarang bertempur," katanya.

Kondisi 17 WNI tersebut, menurut dia, dalam keadaan baik pascaperistiwa baku tembak antara militer Filipina dengan kelompok bersenjata di Marawi.

Pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri masih berupaya memulangkan 17 WNI itu, ujarnya.

Sementara itu, dikemukakannya, tujuh WNI yang diduga terlibat jaringan teroris ISIS  terpantau masuk ke Filipina dalam rentang waktu November 2016 hingga April 2017.

Mereka yang kini menjadi buronan, menurut dia, adalah sebagai berikut:

1. Nama: Al Ikhwan Yushel
    Tempat/Tanggal Lahir: Palembayan, 01 November 1991
    Nomor Paspor: A7985472
    Berangkat ke Filipina tanggal 28 Maret 2017.

2. Nama: Yayat Hidayat Tarli
    Tempat/Tanggal Lahir: Kuningan, 25 April 1986
    Nomor Paspor: B 4422742
    Berangkat ke Filipina pada 15 April 2017 bersama Anggara Suprayogi.

3. Nama: Anggara Suprayogi
    Tempat/Tanggal Lahir: Tangerang, 26 Desember 1984
    Nomor Paspor : B 4885536
    Nomor Induk Kependudukan (NIK): 3571092612840004
    Berangkat ke Filipina pada tanggal 15 April 2017 bersama Yayat Hidayat Tarli.

4. Nama: Yoki Pratama Windyarto
    Tempat/Tanggal Lahir: Banjarnegara, 17 September 1995
    Nomor Paspor: B 5743781
    Berangkat ke Filipina tanggal 4 Maret 2017.

5. Nama: Jaelani Firdaus
    Tempat/Tanggal Lahir: Bekasi, 17 Mei 1991
    NIK. 3673021705910008
    Berangkat ke Filipina tanggal 7 Maret 2017.

6. Nama: Muhamad Gufron
    Tempat/Tanggal Lahir: Serang, 20 Oktober 1993
    Nomor Paspor: A 9265977
    Berangkat ke Filipina tanggal 7 Maret 2017.

7. Nama: Muhammad Ilham Syahputra
    Tempat/Tanggal: Medan, 29 Juli 1995
    Nomor Passpor: A 9291582
    Berangkat ke Filipina pada 29 November 2016.

"Saudara Muhammad Ilham Syahputra diduga telah tewas dalam pertempuran di Marawi. Tapi, sampai sekarang belum ditemukan jasadnya," demikian Martinus Sitompul.

Pewarta: Anita Permata Dewi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017