Pangkalpinang (Antara Babel) - Keberangkatan dan kedatangan calon penumpang kapal laut di Pelabuhan Pangkalbalam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih sepi, karena masyarakat beralih menggunakan angkutan udara untuk mudik Lebaran Idul Fitri 1438 Hijriyah.

"Dalam tiga hari terakhir ini keberangkatan calon penumpang kapal di terminal pelabuhan hanya kisaran 130 orang," kata Kepala KSOP Pangkalbalam, Andriawan Simanungkalit di Pangkalpinang, Selasa.

Ia menjelaskan jumlah calon penumpang KM Merapin Nusantara yang berangkat dari Pelabuhan Pangkalbalam tujuan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Senin (12/6) hanya 11 orang dan turun 10 orang, KM Srikandi Line naik 135 orang turun  11 orang, KM Selvia naik 119 orang turung 9 orang.

Penumpang kapal Express Bahari berangkat dari Pelabuhan Pangkalbalam tujuan Pelabuhan Tanjung Pandan, Belitung sebanyak 93 orang dan turun 110 orang penumpang.

Demikian juga jumlah penumpang kapal pada Minggu (11/6) yang berangkat menuju Jakarta sebanyak 135 orang dan turun 11 orang penumpang.

"Diperkirakan puncak arus mudik di Pelabuhan Pangkalbalam terjadi pada H-7 Lebaran Idul Fitri berkisar 300 hingga 400 orang penumpang atau mengalami penurunan dibandingkan puncak arus mudik tahun lalu mencapai 1.000 penumpang," katanya.

Menurut dia kapal angkutan mudik lebaran yang disiagakan sebanyak enam unit dan cukup untuk melayani masyarakat yang merayakan Idul Fitri di kampung halamannya.

"Kami pastikan angkutan kapal yang disediakan cukup, sehingga masyarakat tidak perlu kuatir tidak mendapatkan tiket angkutan laut itu," ujarnya.

Ia berharap perusahaan pelayaran angkutan mudik lebaran untuk tetap meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan ini dapat meningkatkan kembali minat masyarakat menggunakan angkutan laut.

"Kami berharap masyarakat yang akan mudik lebaran untuk waspada dan tidak memakai perhiasan mencolok, barang berlebihan untuk mencegah kejahatan selama perjalanan ke kampung halamannya," harapnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017