Jakarta (Antara Babel) - Film dokumenter "Banda, The Dark Forgotten Trail" karya Jay Subyakto akan ditayangkan di International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) pada 25 November.
Jay
menuturkan daya tarik film tentang sejarah kejayaan rempah pala di
Kepulauan Banda ini terletak pada sisi kelam Belanda saat menjajah
Indonesia.
"Mereka tertarik karena di film ini
saya kasih tahu kejelekan Belanda di Indonesia," kata Jay pada ANTARA
News di Rumah Indofood, Jakarta Fair Kemayoran, Kamis (15/6).
Selain
mengisahkan sejarah pala di Kepulauan Banda, "Banda, The Dark Forgotten
Trail" juga membeberkan sejarah penuh darah genosida pertama di
Indonesia yang membuat penduduk asli Banda hilang tak bersisa.
"Jan
Pieterszoon Coon itu membantai 14.000 orang Indonesia dalam waktu
setahun, sehingga pas ke Banda hari ini, kita tidak bisa bertemu satu
pun orang asli Banda karena sudah dibantai."
Membuka Mata
Membuka Mata
Sejarah yang diungkap dalam film dokumenter, Jay mengatakan, sayangnya tidak banyak dipelajari di bangku sekolah.
Dia
berharap film dokumenter itu bisa membuka mata orang-orang mengenai
sejarah Kepulauan Banda, yang dulu menjadi rebutan orang-orang Eropa
karena kaya pala yang diperkenalkan para pedagang China.
Film dokumenter itu juga bisa menjadi sarana belajar sejarah yang menyenangkan, tidak terasa menggurui.
Film dokumenter itu juga bisa menjadi sarana belajar sejarah yang menyenangkan, tidak terasa menggurui.
Pala
dulu dianggap lebih berharga dari emas. Rempah yang bisa jadi pengawet
makanan itu merupakan komoditas bernilai bagi mereka yang berkelana
membelah laut selama berbulan-bulan untuk bertahan hidup.
"Pala
setampah bisa dapat rumah mewah di Belanda," ujar Jay, yang berharap
filmnya bisa mendorong sutradara muda menambah deretan film dokumenter
buatan lokal.
Kekayaan rempah kepulauan kecil
di bagian timur Indonesia itu menjadi incaran berbagai pihak, memicu
kolonialisme yang membawa mimpi buruk bagi penduduk setempat.
"Ini penting sekali untuk diceritakan agar kita bisa belajar dari apa yang terjadi," katanya.
Produser
Sheila Timothy tertarik mengangkat kisah-kisah tersembunyi di Kepulauan
Banda setelah mengetahui bahwa jalur rempah besar pengaruhnya terhadap
jalur sutera yang ternama.
"Jalur sutera itu
ada karena pedagang mencari jalan ke Banda," katanya, menambahkan
perbandingan popularitas jalur sutera dan jalur rempah bagaikan langit
dan bumi.
"Banda, The Dark Forgotten Trail"
adalah film dokumenter pertama dari Lifelike Pictures, yang sebelumnya
membuat film seperti "Pintu Terlarang", "Modus Anomali" dam "Tabula
Rasa".
"Banda, The Dark Forgotten Trail" akan ditayangkan pada 31 Juli 2017.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017