Pangkalpinang (Antara Babel) - Harga ikan segar di sejumlah pasar tradisional Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada H+3 Lebaran Idul Fitri 1438 Hijriyah mengalami kenaikan tinggi, karena nelayan tradisional belum melaut dan masih berlebaran bersama keluaarga.

Pantauan Antara di Pasar Rumput Pangkalpinang, Kamis pagi masih banyak pedagang ikan yang belum berjualan. Terlihat hanya beberapa pedagang yang sudah berjualan dengan stok ikan yang kurang.

Tidak hanya itu kondisi ikan yang dijual sudah tidak lagi segar, bahkan mulai membusuk karena mereka belum mendapatkan stok ikan segar dari nelayan yang masih berlebaran.

Terlihat pengujung pasar tradisional tersebut sudah mulai ramai memadati tempat penjualan sayur mayur, ikan, daging ayam dan kebutuhan pokok lainnya.

"Saat ini harga ikan naik, karena stok kurang untuk memenuhi permintaan masyarakat yang tinggi," kata salah seorang pedagang ikan Acu Hendri di Pangkalpinang, Kamis.

Ia menjelaskan harga ikan tenggiri naik menjadi Rp90.000 dari Rp45.000 per kilogram, tongkol naik menjadi Rp60.000 dari Rp30.000 per kilogram, ciu naik Rp45.000 dari Rp20.000 per kilogram, cumi naik Rp80.000 per kilogram dari Rp35.000 per kilogram.

"Ikan yang dijual ini merupakan stok menjelang lebaran, sehingga kondisinya sudah tidak segar lagi," ujarnya.

Demikian Tika pedagang ikan lainnya mengaku sulit menambah stok, karena tempat pelelangan ikan belum buka dan nelayan juga belum melaut.

"Mau gimana lagi, kami terpaksa menjual sisa stok ikan lama untuk memenuhi permintaan konsumen," ujarnya.

Menurut dia meski ikan tidak lagi segar dan harga tinggi, namun konsumen tetap membeli karena ikan merupakan menu masakan utama masyarakat di daerah ini.

"Kami menjamin ikan yang dijual bebas formalin dan bahan pengawet lainnya. Pengawetan ikan hanya menggunakan batu es sehingga ikan masih sehat untuk dikonsumsi," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017