Washington (Antara Babel) - Presiden Donald Trump pada Rabu (12/7)
melalui Twitter membela putranya, dengan mengatakan anak sulungnya itu
"tidak bersalah" di tengah kehebohan sejumlah surat elektronik (surel)
yang memicu spekulasi lebih lanjut terkait peran Moskow dalam pemilihan
presiden AS tahun 2016.
Donald Trump Jr merilis
serangkaian surel pada Selasa yang menunjukkan dia menerima upaya Rusia
untuk mendukung kampanye ayahnya pada pemilu tersebut, mengakui bahwa
dia "ingin mengetahui" informasi yang dapat merusak citra Hillary
Clinton dari Moskow.
"Anak saya Donald Jr
melakukan pekerjaan yang baik tadi malam," ujar Trump melalui Twitter,
merujuk pada wawancara putranya pada Selasa di Fox News.
"Dia
terbuka, transparan dan tidak bersalah. Ini adalah Perburuan Penyihir
terbesar dalam sejarah politik. Menyedihkan!" imbuhnya.
Menurut
sejumlah surel itu, Donald Jr diberitahu oleh seorang teman bahwa dia
bisa mendapatkan "informasi tingkat tinggi dan sensitif" yang merupakan
"bagian dari Rusia dan dukungan pemerintahnya untuk Trump."
Dia
mengatakan di Fox, pertemuannya dengan seorang perempuan yang
diidentifikasi dalam surel itu sebagai "pengacara pemerintah Rusia",
berakhir dengan sia-sia, menambahkan bahwa dia tidak memberi tahu
ayahnya tentang pertemuan itu karena gagal menghasilkan informasi yang
dapat merusak citra Clinton.
Donald Trump juga mengecam media pada Rabu.
"Ingat,
ketika Anda mendengar kata-kata 'narasumber mengatakan' dari Media
Palsu, sering kali itu bisa dibuat-buat dan fiktif," ujarnya di Twitter.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017