Muntok (Antara Babel) - Ratusan warga mengikuti kegiatan Napak Tilas Kebangsaan yang digelar untuk mengenang masa pengasingan sejumlah tokoh pejuang Kemerdekaan RI di Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Napak tilas yang dikemas dalam bentuk lomba ini kami harapkan mampu menumbuhkan semangat nasionalisme sekaligus meningkatkan pemahaman sejarah kepada para peserta," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, Bambang Haryo Suseno di Muntok, Minggu.

Lomba napak tilas kebangsaan dimulai dari Pesanggrahan Muntok, bangunan yang dahulu dijadikan lokasi pengasingan Presiden Soekarno, diikuti sebanyak 29 tim dari dalam dan luar Kabupaten Bangka Barat.

"Kami berharap melalui lomba napak tilas yang menempuh rute sekitar tujuh kilometer dari Pesanggrahan Muntok sampai Menara Suar Tanjungkalian ini mampu membangkitkan semangat nasionalisme generasi muda," katanya.

Selain itu, kata dia, peserta juga diajak untuk bersama-sama mengenang sepenggal peristiwa bersejarah saat Presiden dan Wakil Presiden Pertama bersama para petinggi Republik saat diasingkan di Muntok medio 1948 hingga 1949.

Napak tilas kebangsaan merupakan salah satu agenda tahunan yang dilaksanakan pemerintah daerah setempat untuk memberikan tambahan pengetahuan sejarah sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan.

Dalam sambutannya, Bupati Bangka Barat Parhan Ali mengingatkan Kabupaten Bangka Barat khususnya Muntok memiliki banyak peninggalan sejarah dan sudah dinobatkan sebagai salah satu kota pusaka di Indonesia.

Potensi besar tersebut diharapkan menjadi daya tarik wisatawan datang ke daerah yang saat ini menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya Provinsi Babel.

"Selain sejarah dan budaya, Muntok juga memiliki kuliner yang tidak kalah dari daerah lain, bahkan sudah dikenal sebagai kota 1.000 kue, melalui kegiatan kami berusaha ke depan semakin banyak wisatawan datang sehingga memberikan manfaat dalam menggerakkan perekonomian masyarakat," kata Parhan Ali.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017