Koba (Antara Babel) - Warga Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menanam ribuan batang bibit pohon pelawan di lahan bekas penambangan bijih timah.

"Saya mencoba menggerakkan masyarakat untuk peduli lingkungan. Saat ini sekitar 2.500 bibit pohon pelawan sudah ditanam di lahan bekas tambang seluas lima hektare," ujar Warga Desa Namang, Zaiwan di Namang, Rabu.

Zaiwan bersama masyarakat bertekad menanam bibit pohon pelawan di lahan seluas 40 hektare guna memulihkan kembali areal penambangan bijih timah yang sudah rusak.

"Sekarang baru lima hektare yang sudah ditanam, kami bertekad seluas 40 hektare akan ditanami bibit pohon pelawan," ujarnya.

Ia mengaku lebih memilih bibit pohon pelawan untuk ditanam pada lahan bekas penambangan bijih timah karena memiliki nilai ekonomis kendati dalam jangka waktu panjang.

"Kayu pelawan merupakan jenis yang menjadi tempat bersarangnya madu lebah dan itu terbukti sekarang ini ratusan hektare hutan pelawan di Namang yang sudah berhasil kami lestarikan sejak 2010, ternyata menjadi habitat madu lebah pelawan," ujarnya.

Ia menambahkan,  Namang saat ini sudah dikenal dunia sebagai desa penghasil madu manis dan madu pahit karena berhasil melestarikan hutan pelawan sebagai tempat bersarangnya lebah tersebut.

"Tekad saya melestarikan hutan pelawan itu awalnya sempat disebut ide gila yang dinilai tidak masuk akal karena di sekeliling hutan itu terdapat kawasan tambang bijih timah," ujarnya.

Namun demikian pada 2010 ia mulai berhasil melestarikan hutan pelawan dan bahkan sekarang menjadi hutan keanekaragaman hayati.

"Saya bersama masyarakat mencoba membangun kembali hutan pelawan di kawasan bekas penambangan bijih timah dengan menanam bibit di lahan rusak," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017