Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menambah pasokan 400 ton garam konsumsi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga yang cukup tinggi di daerah itu.

"Mudah-mudahan pekan depan 400 ton garam konsumsi ini sudah ada dan akan langsung disalurkan kepada masyarakat," kata Kepala Disperindag Kepulauan Babel Yuliswan di Pangkalpinang, Jumat.

Ia menjelaskan pasokan garam konsumsi ini sebagai langkah untuk mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga tinggi di pasaran.

"Saat ini harga garam konsumsi masih bertahan tinggi Rp2.000 per bungkus dibandingkan harga normal Rp500 per bungkus, karena produksi garam petani di Pulau Jawa berkurang drastis," ujarnya.

Yuliswan mengatakan tingkat konsumsi garam di Kepulauan Bangka Belitung 22,823 gram per kapita per bulan. Apabila dikalkulasikan selama setahun maka per tahun 273,876 gram per orang. Dengan jumlah penduduk 2016 sebanyak 1.401.827 jiwa maka kebutuhan garam 384 ton garam per tahun untuk memenuhi konsumsi masyarakat.

"Selama ini untuk memenuhi kebutuhan garam masyarakat, pemerintah daerah mengandalkan pasokan dari luar daerah," ujarnya.

Menurut dia untuk mengantisipasi kelangkaan garam konsumsi ini, pihaknya terus memantau perkembangan harga dan stok di pasaran. Jangan sampai harga komoditas ini semakin tinggi yang akan memberatkan ekonomi masyarakat kurang mampu.

"Saat ini harga garam sudah mencapai Rp2.000 per bungkus dan kenaikan itu belum dirasakan masyarakat, namun apabila ini dibiarkan maka dapat menimbulkan keresahan dan masalah di masyarakat," ujarnya.

Untuk itu, kata dia diimbau distributor garam untuk terus menambah pasokan garam ini dan tidak melakukan penimbunan yang merugikan masyarakat dan pemerintah daerah.

"Kami berharap pengusaha tidak memanfaatkan kondisi ini dengan melakukan penimbunan, mengoplos garam untuk mendapatkan keuntungan besar dengan merugikan konsumennya," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017