Sungailiat (Antara Babel) - Bupati Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Tarmizi Saat mengatakan kapasitas produksi pabrik pengolah singkong kasesa di tiga unit pabrik di daerahnya mencapai kurang lebih 1.600 ton per hari.

"Dari laporan yang saya terima, dari tiga pabrik pengolah singkong kasesa yang akan dijadikan tepung tapioka, kemampuan produksinya mencapai kurang lebih 1.600 ton per hari," kata Tarmizi di Sungailiat, Selasa.

Besarnya kemampuan produksi pabrik itu, kata Tarmizi, memberikan peluang cukup besar bagi petani di daerahnya untuk mengembangkan tanaman singkong kasesa.

"Selain kebutuhan bahan baku singkong cukup banyak, pihak perusahaan pengolahan tepung tapioka juga memberikan harga singkong dari petani sebesar Rp725 sampai Rp750 per kilogram," katanya.

Dalam perhitungannya, harga Rp725 sampai Rp750 per kilogram yang ditetapkan pihak perusahaan kepada petani dianggap tidak merugikan kedua belah pihak terutama petani yang menanggung biaya pemeliharaan selama musim tanam.

"Sesuai kesepakatan, pihak perusahaan akan menaikkan harga singkong petani kalau terjadi kenaikan harga di pasar," ujarnya.

Dia mengimbau masyarakat terutama petani yang memiliki lahan kosong untuk diolah menjadi lahan pertanian agar produktif seperti, untuk menanam singkong kasesa, sayuran maupun tanaman yang bermanfaat lainnya.

"Masih cukup luas lahan kosong terutama bekas penambangan bijih timah yang dapat diolah menjadi lahan pertanian, disayangkan jika lahan kosong itu tidak dimanfaatkan," katanya.

Ia mengatakan pengembangan perluasan penanaman singkong kasesa oleh petani selain untuk memenuhi kebutuhan produksi tepung tapioka juga mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui Program Pertanian Tangguh.

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017