Pangkalpinang (Antara Babel) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. (HC) Ir. Soekarno, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mulai melayani operasi tumor otak (craniotomy) untuk membantu masyarakat kurang mampu di daerah itu.
"Kita bekerja sama dengan RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) kini sudah mampu melayani pasien tumor otak," kata Direktur RSUD Soekarno, Lucia Shinta Silalahi di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menjelaskan pada Kamis (24/8) tim bedah RSUD Soekarno yang dipimpin dokter spesialis bedah saraf Ferry Kurniawan sudah melakukan operasi craniotomy terhadap seorang pasien didampingi dokter konsultan dari bagian bedah RSCM Jakarta, David Tandean.
"Pelaksanaan operasi bedah tumor otak ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan dengan Direktur Utama RSCM Heriawan Sujono," ujarnya.
Menurut Lucia, sebenarnya pihaknya baru akan mulai menganggarkan pelaksaaan operasi pada APBD Perubahan tahun ini. Namun karena ada pasien gawat, maka langsung ditangani, sebab jika dirujuk ke RSCM butuh waktu dan proses apalagi jadwal operasi di RSCM juga padat
Ia menambahkan, pelaksanaan operasi tersebut masih dikawal jejaring RSCM. Setelah ini diharapkan SDM di RSUD Soekarno bisa menjadi subspesialis.
"Saya harap ke depan kita juga bisa mengerjakan operasi semacam ini sendiri, karena RSUD Soekarno juga akan menjadi rumah sakit pusat rujukan untuk jantung dan otak," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Kita bekerja sama dengan RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) kini sudah mampu melayani pasien tumor otak," kata Direktur RSUD Soekarno, Lucia Shinta Silalahi di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menjelaskan pada Kamis (24/8) tim bedah RSUD Soekarno yang dipimpin dokter spesialis bedah saraf Ferry Kurniawan sudah melakukan operasi craniotomy terhadap seorang pasien didampingi dokter konsultan dari bagian bedah RSCM Jakarta, David Tandean.
"Pelaksanaan operasi bedah tumor otak ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan dengan Direktur Utama RSCM Heriawan Sujono," ujarnya.
Menurut Lucia, sebenarnya pihaknya baru akan mulai menganggarkan pelaksaaan operasi pada APBD Perubahan tahun ini. Namun karena ada pasien gawat, maka langsung ditangani, sebab jika dirujuk ke RSCM butuh waktu dan proses apalagi jadwal operasi di RSCM juga padat
Ia menambahkan, pelaksanaan operasi tersebut masih dikawal jejaring RSCM. Setelah ini diharapkan SDM di RSUD Soekarno bisa menjadi subspesialis.
"Saya harap ke depan kita juga bisa mengerjakan operasi semacam ini sendiri, karena RSUD Soekarno juga akan menjadi rumah sakit pusat rujukan untuk jantung dan otak," ujarnya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017