Singapura (Antara Babel) - Hasil bagus Sean Gelael pada latihan bebas
(FP1) Formula 1 di Sirkuit Marina Bay, Singapura, Jumat (15/9), menjadi
perhatian khusus dari tim prinsipal Toro Rosso Franz Tost karena akan
berpengaruh pada masa depan karirnya.
"Semuanya tergantung performa pebalap. Sean harus tampil bagus musim depan (Formula 2). Yang jelas pintu kami akan terbuka," kata Franz Tost dalam keterangan kepada media di Singapura, Sabtu.
Sesuai dengan rencana, 2018 adalah musim terakhir bagi Sean Gelael turun di Formula 2. Ada rencana, pebalap berusia 20 tahun ini akan pindah ke tim lain. Hasil musim depan akan benar-benar akan berpengaruh apakah akan bertahan di balapan atau tidak.
Sean Gelael saat ini memang terjun di balapan Formula 2 bersama tim Pertamina Arden, namun anak pasangan Ricardo dan Rini Gelael ini juga menjadi pebalap penguji bagi tim Formula 1 Toro Rosso. Tugasnya sudah dijalankan di Bahrain dan Hungaria.
Dari dua ujicoba yang diberikan Toro Rosso, ternyata membuat prinsipal tim menembah tugas bagi Sean untuk turun langsung di FP1 dan langsung bersaing dengan pebalap yang sudah mempunyai nama besar seperti Sebastian Vettel dari Ferrari hingga andalan tim Mercedez, Lewis Hamilton.
"Sean sebelumnya sudah tes dua kali bersama kami. Kami cukup terkejut karena tidak menyangka dia bisa beradaptasi dengan cepat," kata Franz Tost menambahkan.
Setelah dua kali menjadi pebalap penguji, Sean mendapatkan kesempatan turun di FP1. Hasilnya cukup mulus saat menandai sepuluh tahun GP Singapura. Bahkan, saat FP1 mampu mengasapi duet pebalap Sauber yaitu Marcus Ericsson dan Pascal Wehrlein.
"Setelah tes Abu Dhabi kami akan duduk bersama untuk membahas masa depannya," kata Franz Tost menegaskan.
Sementara itu, Head of Vehicle Performance Toro Rosso, Jody Egginton mengatakan, pada FP1 Sean dan Daniil Kvyat melakukan tes untuk beberapa komponen. Keduanya menyelesaikan tes dengan baik.
"Sean melakukan pekerjaan bagus. Dia memacu mobil dengan konsisten dan memberikan banyak masukan. Semua input dari pebalap akan kami cocokan dengan data untuk teat selanjutnya," kata Engginton sebelumnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Semuanya tergantung performa pebalap. Sean harus tampil bagus musim depan (Formula 2). Yang jelas pintu kami akan terbuka," kata Franz Tost dalam keterangan kepada media di Singapura, Sabtu.
Sesuai dengan rencana, 2018 adalah musim terakhir bagi Sean Gelael turun di Formula 2. Ada rencana, pebalap berusia 20 tahun ini akan pindah ke tim lain. Hasil musim depan akan benar-benar akan berpengaruh apakah akan bertahan di balapan atau tidak.
Sean Gelael saat ini memang terjun di balapan Formula 2 bersama tim Pertamina Arden, namun anak pasangan Ricardo dan Rini Gelael ini juga menjadi pebalap penguji bagi tim Formula 1 Toro Rosso. Tugasnya sudah dijalankan di Bahrain dan Hungaria.
Dari dua ujicoba yang diberikan Toro Rosso, ternyata membuat prinsipal tim menembah tugas bagi Sean untuk turun langsung di FP1 dan langsung bersaing dengan pebalap yang sudah mempunyai nama besar seperti Sebastian Vettel dari Ferrari hingga andalan tim Mercedez, Lewis Hamilton.
"Sean sebelumnya sudah tes dua kali bersama kami. Kami cukup terkejut karena tidak menyangka dia bisa beradaptasi dengan cepat," kata Franz Tost menambahkan.
Setelah dua kali menjadi pebalap penguji, Sean mendapatkan kesempatan turun di FP1. Hasilnya cukup mulus saat menandai sepuluh tahun GP Singapura. Bahkan, saat FP1 mampu mengasapi duet pebalap Sauber yaitu Marcus Ericsson dan Pascal Wehrlein.
"Setelah tes Abu Dhabi kami akan duduk bersama untuk membahas masa depannya," kata Franz Tost menegaskan.
Sementara itu, Head of Vehicle Performance Toro Rosso, Jody Egginton mengatakan, pada FP1 Sean dan Daniil Kvyat melakukan tes untuk beberapa komponen. Keduanya menyelesaikan tes dengan baik.
"Sean melakukan pekerjaan bagus. Dia memacu mobil dengan konsisten dan memberikan banyak masukan. Semua input dari pebalap akan kami cocokan dengan data untuk teat selanjutnya," kata Engginton sebelumnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017