Pangkalpinang (Antara Babel) - Stok beras di gudang Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Subdivisi Regional Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai 950 ton untuk kebutuhan beras sejahtera, Kepolisian Republik Indonesia, dan untuk penanganan bencana alam hingga November 2017.

"Penyaluran beras oleh Bulog Subdivre Bangka dalam sebulan mencapai 500 ton sehingga stok yang tersedia sekitar 950 ton diprediksi dapat mencukupi kebutuhan sekitar dua bulan pada Oktober dan November 2017," kata Kepala Bulog Subdivre Bangka, Tri Novianti di Pangkalpinang, Minggu.

Ia menerangkan Bulog Subdivre Bangka akan menambah stok beras sekitar 1.000 ton yang didatangkan dari daerah sentra penghasil beras seperti Provinsi Sulawesi Selatan untuk menjaga ketersediaan.

"Susulan stok beras sekitar 1.000 ton yang didatangkan dari Provinsi Sulawesi Selatan rencananya untuk mencukupi kebutuhan pendistribusian rastra, Polri dan penanganan bencana alam pada Desember 2017 dan Januari 2018," ujarnya.

Menurut Tri, Perum Bulog secara terpusat memiliki manajemen stok beras untuk mengetahui daerah mana saja yang kekurangan sehingga saat perubahan musim yang terjadi seperti saat ini tidak menemui kendala yang cukup berarti.

"Meskipun pengiriman stok beras melalui jalur laut, namun hingga saat ini belum menemui kendala distribusi yang cukup berarti apabila cuaca sedang buruk," terangnya.

Ia mengatakan Bulog Subdivre Bangka juga menilai wilayah kabupaten dan kota di Pulau Bangka tidak termasuk daerah yang rawan kelangkaan stok beras karena distribusi pengiriman beras dari luar kepulauan hingga saat ini dapat berjalan dengan lancar.

"Pemerintah kota dan kabupaten di Pulau Bangka juga telah memiliki cadangan beras pemerintah yang dititipkan di gudang milik Perum Bulog untuk mengantisipasi kelangkaan stok atau bencana alam," katanya.

Pewarta: Mahendra

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017