Palu (Antara Babel) - Detasemen Peralatan Korem 132/Tadulako Palu, memusnahkan 525 butir granat buatan Korea tipe K75 dengan cara meledakkannya menggunakan TNT.
Kepala Penerangan Korem 132/Tadulako Palu Mayor Inf Dedi Afrizal mengemukakan di Palu, Rabu, pemusnahan itu dilakukan di sebuah tempat terpencil di Lapangan Tembak Paniki, Desa Pombewe, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, dipimpin Komandan Denpal Mayor Cpl Hutapea.
Granat buatan Korea itu dimusnahkan karena telah berusia 15 tahun dan dalam kondisi rusak berat.
Sebelum diledakkan, granat-granat tua itu ditanam dalam sebuah lubang sedalam 130 centimeter lalu diledakkan dengan menggunakan TNT secara terkendali dari jarak 150 meter.
Menurut Dedi, peledakkan 525 butir granat itu dilakukan bertahap dalam tiga sesi.
Peledakan ini dilaksanakan sesuai dengan perintah Pangdam XIII/Merdeka untuk memusnahkan bahan-bahan peledak yang telah kadaluarsa dan yang sudah berkondisi rusak berat.
Tujuannya adalah agar tidak membahayakan warga yang berada di sekitar gudang penyimpanan.
Dedi juga mengatakan bahwa pemusnahan ini sesuai dengan prosedur tetap pemeliharaan dan pengamanan bahan-bahan peledak yang sudah diatur dari komando atas dan dilaksanakan secara terencana dengan baik agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Ia juga menjelaskan bahwa peledakan ini harus dilakukan dari jarak 150 meter dan disaksikan dari jarak aman lebih kurang satu km karena daya lontar pecahan granat sangat jauh dan mematikan.
Karenanya, ujar Dedi, peledakan ini harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dengan mengutamakan faktor keamanan.
Jauh sebelum peledakan itu, pihak Denpal sudah mengirimkan surat pemberitahuan kepada Polres dan Polsek serta kepala desa di sekitar lokasi Lapangan Tembak yang tujuannya utk memberitahukan dan mensosialisasikan kepada warga agar pada saat kegiatan peledakan tidak melakukan aktivitas di sekitar lokasi.
"Efek dari ledakan ini menimbulkan suara dan getaran yang masih terasa hingga radius satu kilometer," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
Kepala Penerangan Korem 132/Tadulako Palu Mayor Inf Dedi Afrizal mengemukakan di Palu, Rabu, pemusnahan itu dilakukan di sebuah tempat terpencil di Lapangan Tembak Paniki, Desa Pombewe, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, dipimpin Komandan Denpal Mayor Cpl Hutapea.
Granat buatan Korea itu dimusnahkan karena telah berusia 15 tahun dan dalam kondisi rusak berat.
Sebelum diledakkan, granat-granat tua itu ditanam dalam sebuah lubang sedalam 130 centimeter lalu diledakkan dengan menggunakan TNT secara terkendali dari jarak 150 meter.
Menurut Dedi, peledakkan 525 butir granat itu dilakukan bertahap dalam tiga sesi.
Peledakan ini dilaksanakan sesuai dengan perintah Pangdam XIII/Merdeka untuk memusnahkan bahan-bahan peledak yang telah kadaluarsa dan yang sudah berkondisi rusak berat.
Tujuannya adalah agar tidak membahayakan warga yang berada di sekitar gudang penyimpanan.
Dedi juga mengatakan bahwa pemusnahan ini sesuai dengan prosedur tetap pemeliharaan dan pengamanan bahan-bahan peledak yang sudah diatur dari komando atas dan dilaksanakan secara terencana dengan baik agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Ia juga menjelaskan bahwa peledakan ini harus dilakukan dari jarak 150 meter dan disaksikan dari jarak aman lebih kurang satu km karena daya lontar pecahan granat sangat jauh dan mematikan.
Karenanya, ujar Dedi, peledakan ini harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dengan mengutamakan faktor keamanan.
Jauh sebelum peledakan itu, pihak Denpal sudah mengirimkan surat pemberitahuan kepada Polres dan Polsek serta kepala desa di sekitar lokasi Lapangan Tembak yang tujuannya utk memberitahukan dan mensosialisasikan kepada warga agar pada saat kegiatan peledakan tidak melakukan aktivitas di sekitar lokasi.
"Efek dari ledakan ini menimbulkan suara dan getaran yang masih terasa hingga radius satu kilometer," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017