Muntok (Antara Babel) - Polisi Resor Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung menyatakan enam orang anak buah kapal (ABK) kapal KLM Sederhana Jaya yang tenggelam selamat dari kejadian naas tersebut.

"Enam orang terdiri atas satu orang nakhoda atas nama Rafi Udin dan lima anak buahnya selamat dari kejadian itu, mereka sudah mendapatkan perawatan tim medis," ujar Kepala Polres Bangka Barat AKBP Djoko Purnomo malalui Kepala Bagian Operasi Kompol Dadang Wijaya di Muntok, Selasa.

Ia menjelaskan, kejadian tenggelamnya kapal KLM Sederhana Jaya yang bermuatan pupuk urea nonsubsidi sebanyak 500 ton tersebut terjadi pada Minggu (29/12) di wilayah perairan kurang lebih 15 mil dari Tanjung Genteng, Kecamatan Jebus.

Kronologis kejadian itu, kata dia, pada Kamis (26/12) sekitar pukul 06.00 WIB KLM Sederhana Jaya 243 GT bertolak dari Palembang menuju Pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang, dengan muatan pupuk urea sebanyak 500 ton.

Selanjutnya, pada Minggu (29/12) sekitar pukul 02.00 WIB, kapal tersebut mengalami kebocoran yang tidak diketahui penyebabnya.

"Mengetahui kebocoran itu, para kru kapal berupaya memompa air namun tidak berhasil mengatasi penyebab itu dan pada pukul 04.00 WIB, kapal tenggelam," kata dia.

Setelah kapal tenggelam, menurutnya, para kru kapal berusaha menyelamatkan diri dengan menggunakan rakit drum yang ada di kapal.

Kemudian pada pukul 09.00 WIB, kru kapal terdampar di Pantai Tanjung Ular Muntok.

"Mendapatkan informasi dari masyarakat akan terjadinya peristiwa itu, selanjutnya sekitar pukul 12.30 WIB anggota Polres Bangka Barat dan Satuan Polair Bangka Barat datang memberikan pertolongan," kata dia.

Ia mengatakan, enam orang ABK selamat tersebut yaitu nakhoda kapal Narfi Udin (39) warga Kahubone Sulawesi Selatan, Hasan Mualim (57), warga Muara Baru, Jakarta, pengemudi kapal Aziz (46), warga Kahubone, Sulsel, Sunawi (53), warga Pati Jawa Tengah, Abidin (36) yang bertindak sebagai masinis, warga Muara Baru, Jakarta dan mardi (20), warga III Ilir Palembang.

Akibat kejadian itu, menimbulkan kerugian berupa satu unit kapal beserta dokumen, pupuk urea 500 Ton, telepon genggam tujuh unit dan uang tunai senilai Rp1,8 juta.

Kapolres menerangkan setelah memberikan pertolongan terhadap korban di Pantai Tanjung Ular selanjutnya para korban dibawa ke Pos Satuan Polair Polres Bangka Barat.

"Setelah membawa korban untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Muntok, mereka kami data dan keterangan korban," kata dia.

Pewarta: Oleh Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013