Jakarta (Antara Babel) - Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 akan
menggelar kejuaraan uji coba pada April 2018 menyusul penyesuaian wisma
atlet Kemayoran Jakarta bagi para atlet difabel.
"Pagu anggaran kami hanya mencukup untuk menggelar kejuaraan uji coba lima cabang olahraga saja. Kami akan menentukan nanti cabang apa saja, tapi tiga cabang yang sudah pasti adalah renang, atletik, dan balap sepeda," kata Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari di Jakarta, Jumat.
INAPGOC, menurut Okto, sudah menyampaikan kondisi wisma atlet Kemayoran yang tidak sesuai bagi para atlet difabel terutama para pengguna kursi roda.
"Kami akan mencari solusinya. Dalam kejuaraan uji coba, kami akan menempatkan atlet-atlet berkursi roda di hotel jika wisma atlet belum layak," kata Okto.
Ketua Umum Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) itu mengaku penambahan cabang olahraga dalam kegiatan kejuaraan uji coba pada April dimungkinkan jika ada penambahan anggaran kepada INAPGOC pada 2018.
"Kami sudah menerima anggaran sekitar Rp85 miliar dari negara pada 23 November. Kami akan memaksimalkan penyerapan sekitar Rp60 miliar atau 80 persen dari anggaran yang kami terima," kata Okto.
INAPGOC masih membutuhkan tambahan anggaran sekitar Rp700 miliar dari anggaran Rp826 miliar yang telah dialokasikan Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2018.
Selain penyesuaian wisma atlet dan tambahan anggaran, INAPGOC juga masih menunggu hasil peninjauan para delagasi teknis cabang olahraga Asian Para Games 2018 terkait kelayakan arena pertandingan.
INAPGOC menggelar pertemuan delegasi teknis kedua pada 30 November - 2 Desember di Jakarta yang diikuti perwakilan dari tujuh cabang olahraga.
Tujuh cabang yang mengikuti pertemuan delegasi teknis kedua INAPGOC itu adalah Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Federasi Para Renang Dunia, Federasi Internasional Olahraga Tuna Netra, dan Fedarasi Internasional Bola Basket Kursi Roda.
Kemudian, perwakilan dari cabang bola boling 10 pin, perwakilan cabang anggar kursi roda, dan perwakilan cabang tenis meja.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Pagu anggaran kami hanya mencukup untuk menggelar kejuaraan uji coba lima cabang olahraga saja. Kami akan menentukan nanti cabang apa saja, tapi tiga cabang yang sudah pasti adalah renang, atletik, dan balap sepeda," kata Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari di Jakarta, Jumat.
INAPGOC, menurut Okto, sudah menyampaikan kondisi wisma atlet Kemayoran yang tidak sesuai bagi para atlet difabel terutama para pengguna kursi roda.
"Kami akan mencari solusinya. Dalam kejuaraan uji coba, kami akan menempatkan atlet-atlet berkursi roda di hotel jika wisma atlet belum layak," kata Okto.
Ketua Umum Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) itu mengaku penambahan cabang olahraga dalam kegiatan kejuaraan uji coba pada April dimungkinkan jika ada penambahan anggaran kepada INAPGOC pada 2018.
"Kami sudah menerima anggaran sekitar Rp85 miliar dari negara pada 23 November. Kami akan memaksimalkan penyerapan sekitar Rp60 miliar atau 80 persen dari anggaran yang kami terima," kata Okto.
INAPGOC masih membutuhkan tambahan anggaran sekitar Rp700 miliar dari anggaran Rp826 miliar yang telah dialokasikan Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2018.
Selain penyesuaian wisma atlet dan tambahan anggaran, INAPGOC juga masih menunggu hasil peninjauan para delagasi teknis cabang olahraga Asian Para Games 2018 terkait kelayakan arena pertandingan.
INAPGOC menggelar pertemuan delegasi teknis kedua pada 30 November - 2 Desember di Jakarta yang diikuti perwakilan dari tujuh cabang olahraga.
Tujuh cabang yang mengikuti pertemuan delegasi teknis kedua INAPGOC itu adalah Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Federasi Para Renang Dunia, Federasi Internasional Olahraga Tuna Netra, dan Fedarasi Internasional Bola Basket Kursi Roda.
Kemudian, perwakilan dari cabang bola boling 10 pin, perwakilan cabang anggar kursi roda, dan perwakilan cabang tenis meja.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017