Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengusulkan sembilan lokasi kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk dibangun instalasi penyalur dan subpenyalur bahan bakar minyak guna memperlancar distribusi di daerah itu.

"Kami melalui Sekda Kepulauan Babel telah mengirimkan surat usulan sembilan lokasi yang cocok dibangun instalasi penyalur maupun sub penyalur BBM kepada Kementeriaan ESDM untuk memperluas jaringan penyaluran bahan bakar kepada masyarakat," kata Staf Ahli Gubernur Kepulauan Babel Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Syahrudin di Pangkalpinang, Selasa.

Ia menerangkan Pemprov Kepulauan Babel berdasarkan Peraturan BPH Migas Nomor 06 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2016 ingin menambah instalasi penyaluran BBM sehingga dapat menjangkau dan memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak bagi masyarakat di daerah terpencil.

"Instalasi penyalur dan sub penyalur diharapkan dapat menjadi kepanjangan tangan untuk mendistribusikan BBM di wilayah terpencil atau pulau-pulau kecil di Kepulauan Babel," ujarnya.

Menurut Syahrudin, sembilan lokasi yang diusulkan tersebut antara lain di Pulau Bangka mencakup di Pelabuhan Sungaiselan, Pelabuhan Nangka, Tanjung Berikat, Tempilang, Pulau Lepar dan Pulau Pongok.

"Sementara di daerah Pulau Belitung mengusulkan Pulau Selat Nasik, Lubuk Limau dan Simpang Renggian agar dapat dibangun instalasi penyalur atau sub penyalur BBM," terangnya.

Selain itu, lanjut dia, Provinsi Kepulauan Babel merupakan daerah yang rawan terjadinya kelangkaan BBM karena wilayahnya sebagian besar berbentuk kepulauan yang mengandalkan suplai bahan bakar dari provinsi lain.

"Faktor cuaca dan ketinggian gelombang laut sangat berpengaruh terhadap suplai BBM sehingga melalui penyalur maupun sub penyalur bahan bakar diharapkan mampu mengatasi permasalahan kelangkaan tersebut," katanya.

Pewarta: Mahendra

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017