Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Bangka Belitung memprediksi pertumbuhan ekonomi daerah itu pada 2018 hanya sekitar 4,7 hingga 5,1 persen sesuai dengan kondisi perekonomian global dan nasional saat ini.
"Perlambatan harga komoditas dunia sangat berpengaruh karena Babel masih tergantung kepada sumber daya alam dari daerah lain," ujar Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Bangka Belitung, Bayu Martanto, di Pangkalpinang, Kamis.
Perekonomian Babel juga sangat dipengaruhi oleh harga timah yang sedikit mengalami penurunan dan harga komoditas lain seperti kelapa sawit dan karet yang hanya mengalami sedikit peningkatan.
"Intinya diperkirakan tetap tumbuh, tapi tidak terlalu tinggi mengikuti ekonomi nasional yang diprediski tumbuh 5,1 sampai 5,5 persen," kata Bayu.
Ia mengatakan perlambatan harga komoditas ini harus menjadi motivasi untuk lebih tinggi lagi memproduksi di sektor industri timah, sawit dan karet.
Menurut dia, peluang yang bisa dimanfaatkan pada tahun ini untuk peningkatan perekonomian Babel adalah beberapa momen penting seperti Asian Games di Jakarta dan Palembang yang lokasinya dekat dengan daerah ini, serta Annual Meeting IMF dan World Bank di Bali.
Ajang-ajang tersebut jika dapat dimanfaatkan untuk menjual dan mempromosikan paket pariwisata yang dimiliki diharapkan akan memacu peningkatan partumbuhan ekonomi Babel.
"Peluangnya adalah pariwisata Babel dimana Tanjung Kelayang di Pulau Belitung sudah ditetapkan sebagai satu dari 10 destinasi wisata nasional yang diharapkan mampu menciptakan multiplier efek bagi daerah ini," ujar Bayu Martanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Perlambatan harga komoditas dunia sangat berpengaruh karena Babel masih tergantung kepada sumber daya alam dari daerah lain," ujar Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Bangka Belitung, Bayu Martanto, di Pangkalpinang, Kamis.
Perekonomian Babel juga sangat dipengaruhi oleh harga timah yang sedikit mengalami penurunan dan harga komoditas lain seperti kelapa sawit dan karet yang hanya mengalami sedikit peningkatan.
"Intinya diperkirakan tetap tumbuh, tapi tidak terlalu tinggi mengikuti ekonomi nasional yang diprediski tumbuh 5,1 sampai 5,5 persen," kata Bayu.
Ia mengatakan perlambatan harga komoditas ini harus menjadi motivasi untuk lebih tinggi lagi memproduksi di sektor industri timah, sawit dan karet.
Menurut dia, peluang yang bisa dimanfaatkan pada tahun ini untuk peningkatan perekonomian Babel adalah beberapa momen penting seperti Asian Games di Jakarta dan Palembang yang lokasinya dekat dengan daerah ini, serta Annual Meeting IMF dan World Bank di Bali.
Ajang-ajang tersebut jika dapat dimanfaatkan untuk menjual dan mempromosikan paket pariwisata yang dimiliki diharapkan akan memacu peningkatan partumbuhan ekonomi Babel.
"Peluangnya adalah pariwisata Babel dimana Tanjung Kelayang di Pulau Belitung sudah ditetapkan sebagai satu dari 10 destinasi wisata nasional yang diharapkan mampu menciptakan multiplier efek bagi daerah ini," ujar Bayu Martanto.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018