Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Harga beras premium dan medium di pasar tradisional di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami kenaikan hingga melebihi harga eceran tertinggi (HET).

"Harga beras medium dan premium pada awal 2018 naik Rp1.000 hingga Rp2.000 per kilogram sehingga beberapa merek beras di atas HET," ujar salah seorang pedagang di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Bambang, Minggu.

Ia menyebutkan, kenaikan harga beras disebabkan stok beras di Pangkalpinang berkurang karena pasokan beras dari daerah sentra terhambat akibat cuaca di perairan laut sedikit ekstrem.

"Sembako di Babel termasuk beras didatangkan dari luar daerah menggunakan kapal laut namun sejak angin kencang, gelombang tinggi disertai curah hujan tinggi mengakibatkan pasok terhambat," katanya.

Pada bulan September 2017 Pemprov Bangka Belitung telah melaunching HET beras premium yakni Rp13.300 per kilogram dan beras medium Rp9.950 per kilogram tapi pada tahun 2018 beras naik di atas HET.

"Harga beras premium dari Rp11.500 menjadi Rp13.500 dan beras medium biasanya Rp9 ribu naik menjadi Rp10 ribu hingga Rp11 ribu per kilogram," katanya.

Ia mengatakan, harga beras naik beberapa kali, sejak pertengahan Desember atau menjelang Natal dan Tahun Baru.

"Kenaikan beras sudah dari distributor jadi kami sebagai pengecer juga harus menaikkan," katanya.

Pedagang beras lainnya, Wati mengatakan, kenaikan beras membuat sebagian pembeli kaget.

"Kita sebagai pedagang berusaha untuk menjelaskan kepada masyarakat terkait naiknya harga beras yang sudah di tentukan dari distributor," katanya.

Ia berharap pasokan beras dari daerah sentra kembali normal supaya stok beras di Pangkalpinang aman dan tidak memicu kenaikan harga.

"Kasian masyarakat kalau harga Sembako semakin naik sehingga berdampak terhadap pedagang karena pembeli menurun," jelasnya.

Pewarta: Septi Artiana

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018