Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan memperindah kawasan kumuh di daerah ini secara bertahap.

"Semakin padat penduduk di suatu daerah maka mau tidak mau kawasan tersebut akan menjadi wilayah kumuh, sehingga hal ini menjadi perhatian dari pemerintah baik itu pemeritahan pusat, pemprov, dan kabupaten/kota," kata Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Pangkalpinang, Miego, Rabu.

Dia mengatakan, hingga kini ada dua kegiatan yang sudah berjalan, yaitu program Sasaran, Sekawan, Sejahtera (3S), dan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Kedua program tersebut diharapkan dapat meminimalkan dan menuntaskan persoalan kawasan kumuh di kota itu.

"Kedua program tersebut difokuskan kepada 14 kelurahan yang masuk dalam katagori kawasan kumuh dengan luas sekitar 196 hektare. Bertambahnya kawasan kumuh akibat bencana banjir pada 2016," katanya.

Ia menyebutkan sebanyak 14 kelurahan yang masuk katagori kawasan kumuh, yaitu Kelurahan Pasir Putih, Semabung Lama, Batu Intan, Pasir Padi, Semabung Baru, Ketapang, Lontong Pancur, Bintang, Parit Lalang, Batin Tikal, Gedung Nasional, Kejaksaan, Opas Indah, dan Rawa Bangun.

"Salah satu contoh kawasan kumuh yang sudah menjadi kawasan yang indah saat ini yaitu Kelurahan Opas yang dibangun jembatan dan jalan ispeksi," katanya.

Selain memberantas kawasan kumuh, pihaknya melaksanakan beberapa program untuk memperindah Kota Pangkalpinang seperti pengembangan pembangunan taman.

"Salah satu contoh yang sudah kami bangun yaitu taman di simpang Gabek. Kami melakukan penambahan beberapa fasilitas di Alun-Alun Taman Merdeka," ujarnya.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018