Sungailiat (Antaranews Babel) - Asosiasi Tour dan Travel Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak seluruh komponen bersinergi memajukan pariwisata di provinsi iniguna menunjang ekonomi pascatimah.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Asita Babel Santi Karmila di Sungailiat, Kamis, mengungkapkan Asita Babel mitra bidang pariwisata diminta terlibat oleh pemerintah di setiap event skala nasional maupun internasional.
"Kami akan sampaikan program Asita ke pemprov, semua harus bersinergi untuk majukan wisata Babel," kata Karmila.
Ketua Umum Asita Indonesia Asnawi Bahar mengatakan pemerintah selaku regulator dan fasilisator diharapkan cepat bersinergi khusus pariwisata.
"Hal ini supaya tercipta komitmen bersama antara pemerintah dengan stakeholder," ujar Asnawi.
Selain itu semua pihak harus sepakat pariwisata sebuah kekuatan ekonomi. Apalagi di Babel terlena dengan timah, untuk itu bersama meninggalkan keterlenaan karena tambang akan habis.
Ia mengatakan Asita Babel dan pemerintah daerah harus beralih ke pariwisata, sebab Babel memiliki potensi jarak dekat dari Jakarta, keindahan panorama alam dan kuliner.
"Kalau tidak digarap semua potensi itu akan hilang," katanya.
Tahun ini Indonesia menjadikan pariwisata sektor unggulan ketiga setelah sawit dan gas. Untuk mewujudkan keberhasilan wisata itu perlu kerjasama semua pihak, apalagi Babel merupakan destinasi wisata baru di Indonesia.
"Asita dibebankan 60 persen mendatangkan wisatawan asing yang jumlahnya 17 juta jiwa. Babel masuk dalam beban 10 persen bersama 31 provinsi lainnya," jelasnya.
Kepala Dinas Pariwisata Babel Rivai menjelaskan, Babel masih tertatih-tatih memenuhi target wisatawan mancanegara.
"Salah satu penyebabnya konektivitas penerbangan yang saat ini belum ada bandara internasional," ujar Rivai.
Apalgi status bandara internasional di Belitung tak kunjung selesai.
"Ini kendala untuk membuat rute reguler ke luar negeri. Selama ini penerbangan luar negeri di Belitung baru sebatas sistem carter, sehingga masih menyulitkan untuk kelancarannya," katanya.***4***
(T.KR-KMN/B/B015/B015) 01-02-2018 17:15:56
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Asita Babel Santi Karmila di Sungailiat, Kamis, mengungkapkan Asita Babel mitra bidang pariwisata diminta terlibat oleh pemerintah di setiap event skala nasional maupun internasional.
"Kami akan sampaikan program Asita ke pemprov, semua harus bersinergi untuk majukan wisata Babel," kata Karmila.
Ketua Umum Asita Indonesia Asnawi Bahar mengatakan pemerintah selaku regulator dan fasilisator diharapkan cepat bersinergi khusus pariwisata.
"Hal ini supaya tercipta komitmen bersama antara pemerintah dengan stakeholder," ujar Asnawi.
Selain itu semua pihak harus sepakat pariwisata sebuah kekuatan ekonomi. Apalagi di Babel terlena dengan timah, untuk itu bersama meninggalkan keterlenaan karena tambang akan habis.
Ia mengatakan Asita Babel dan pemerintah daerah harus beralih ke pariwisata, sebab Babel memiliki potensi jarak dekat dari Jakarta, keindahan panorama alam dan kuliner.
"Kalau tidak digarap semua potensi itu akan hilang," katanya.
Tahun ini Indonesia menjadikan pariwisata sektor unggulan ketiga setelah sawit dan gas. Untuk mewujudkan keberhasilan wisata itu perlu kerjasama semua pihak, apalagi Babel merupakan destinasi wisata baru di Indonesia.
"Asita dibebankan 60 persen mendatangkan wisatawan asing yang jumlahnya 17 juta jiwa. Babel masuk dalam beban 10 persen bersama 31 provinsi lainnya," jelasnya.
Kepala Dinas Pariwisata Babel Rivai menjelaskan, Babel masih tertatih-tatih memenuhi target wisatawan mancanegara.
"Salah satu penyebabnya konektivitas penerbangan yang saat ini belum ada bandara internasional," ujar Rivai.
Apalgi status bandara internasional di Belitung tak kunjung selesai.
"Ini kendala untuk membuat rute reguler ke luar negeri. Selama ini penerbangan luar negeri di Belitung baru sebatas sistem carter, sehingga masih menyulitkan untuk kelancarannya," katanya.***4***
(T.KR-KMN/B/B015/B015) 01-02-2018 17:15:56
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018