Pangkalpinang (Antara Babel) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Asita) Bangka Belitung (Babel), membidik turis asal China dengan mengencarkan pemasaran paket wisata daerah ke negara tersebut.
"Saat ini, wisatawan asal China mulai mengenal dan mengunjungi objek wisata di Bangka Belitung," kata Ketua DPD Asita Babel, Yuna Ekowati Lukman di Pangkalpinang, Senin.
Ia menjelaskan, dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan asal China, pihaknya bekerja sama dengan Asita Bali memasarkan paket wisata alam, sejarah, religi, ziarah, bahari, kuliner dan paket wisata lainnya di Bangka Belitung.
"Wisatawan China umumnya tertarik paket wisata sejarah, religi, ziarah, bahari, kuliner karena memiliki keunikan dan menyimpan sejuta pesona yang tak kalah menariknya dengan destinasi pariwisata Indonesia lainnya," ujarnya.
Ia menambahkan, paket wisata Bangka Belitung yang dipasarkan ke China yaitu wisata alam mulai pantai Parai Bangka hingga Pantai Tanjung Tinggi Belitung (tempat lokasi syuting film Laskar Pelangi), dan pulau-pulau mungil dan eksotis.
Wisata sejarah juga menjadi favorit, karena terdapat unsur perpaduan budaya dengan masuknya Belanda, China serta kekuasaan Melayu.
Di wilayah ini terdapat banyak warisan bangunan tua 'tempoe doeloe' dengan ragam arsitektur unik seperti Pesanggrahan Menumbing serta Ranggam, yang merupakan bukti sejarah tempat Pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta di kepulauan Bangka Belitung.
Adapun wisata religius seperti Vihara Dewi Kuan Im, merupakan salah satu objek wisata religius paling diminati para turis.
Terdapat juga makam Belanda Kerhoff, kelenteng Sijuk, Kampung Gedong, Gua Maria dan lain-lainnya dan wisata sejarah diyakini bisa memberi pengaruh secara emosional dan spiritual bagi wisatawan.
Wisata bahari merupakan destinasi wisata bagi wisatawan yang meminati snorkeling, memancing dan diving seperti Pulau Ketawai dan Pulau Lengkuas merupakan bagian dari deretan pulau eksotis yang bernilai wisata bahari tinggi.
Tidak ketinggalan, wisata kuliner yang berhasil menghantarkan beragam makanan khas daerah menjadi kuliner nasional Indonesia, dan wisata budaya yang unik dan mengesankan, seperti budaya Nganggung (Perang Ketupat) yang merupakan agenda tahunan masyarakat Bangka Belitung.
Sedangkan wisata ziarah, seperti Gua Maria Yung Fo, yang namanya diambil dari nama daerah Yung Fo. Gua Maria Kanaan, Gua Maria Pelindung Segala Bangsa yang dibangun di atas bukit Mo Thian Liang (bukit menggapai langit).
"Kami menargetkan ada peningkatan yang cukup signifikan kunjungan wisatawan dari China ini, sehingga akan mendorong pengembangan wisata di Bangka Belitung," ujarnya.
Berita Terkait
BPS: Tamu menginap di hotel berbintang Babel naik 8,24 persen
2 November 2024 11:22
Pangkalpinang gelar Festival Layangan tarik kunjungan wisatawan
16 Oktober 2024 11:14
Sejumlah maskapai siap membuka penerbangan internasional ke Indonesia
7 Agustus 2024 19:43
Tamu menginap di hotel Babel turun 1,21 persen
1 Agustus 2024 16:00
Pemandu wisata Outbound mampu tingkatkan kunjungan wisatawan
15 Juli 2024 17:09
BPS: Jumlah tamu menginap di hotel Babel naik 19,96 persen
1 Juli 2024 13:26
Wisatawan padati Festival Peh Cun di Pantai Pasir Padi Pangkalpinang
10 Juni 2024 13:13