Jakarta (ANTARA) - Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan suci dalam kalender Islam yang dipenuhi dengan berbagai amalan ibadah yang dianjurkan. Dalam bulan ini, umat Islam diberi kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui berbagai bentuk ibadah, baik yang bersifat wajib maupun sunnah.
Salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan adalah puasa pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, terutama bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Puasa ini memiliki banyak keutamaan yang disebutkan dalam ajaran Islam.
Dengan demikian, berikut delapan keutamaan melaksanakan puasa Dzulhijjah menurut ajaran Islam.
8 keutamaan melaksanakan puasa Dzulhijjah
1. Menghapus dosa dua tahun
Puasa pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) memiliki keutamaan besar, yaitu dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
2. Pahala dilipatgandakan
Amalan ibadah, termasuk puasa, pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Ini merupakan waktu yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
3. Doa tidak tertolak
Berpuasa di hari-hari awal Dzulhijjah menjadikan doa-doa yang dipanjatkan lebih mustajab dan tidak tertolak. Ini adalah waktu yang tepat untuk memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT.
4. Dijauhkan dari api neraka
Puasa pada tanggal 7 Dzulhijjah memiliki keutamaan khusus, yaitu pintu neraka akan dikunci dan tidak dibuka hingga 10 Dzulhijjah. Orang yang berpuasa pada hari tersebut akan dijauhkan dari 30 pintu kemelaratan dan kesukaran serta dibukakan 30 pintu kemudahan.
5. Penghapus dosa setahun
Puasa pada hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dapat menghapus dosa selama satu tahun. Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai keabsahan hadits yang mendasarinya, banyak ulama yang tetap menganjurkan puasa pada hari ini karena keutamaannya.
6. Mendekatkan diri kepada Allah
Puasa Dzulhijjah merupakan bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, seorang Muslim menunjukkan ketaatan dan kecintaannya kepada Allah.
7. Memperoleh keberkahan hidup
Melaksanakan puasa di hari Arafah tidak hanya menghapus dosa, tetapi juga mendatangkan keberkahan dalam kehidupan, seperti bertambahnya harta, dijamin kehidupan rumah tangga, dan dibersihkan dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu.
8. Menjadi waktu terbaik untuk beribadah
Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dianggap sebagai waktu terbaik untuk beribadah. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah, termasuk puasa, dzikir, sedekah, dan membaca Al-Qur’an, karena pahalanya yang dilipatgandakan.
Dengan memahami dan melaksanakan puasa Dzulhijjah, umat Islam dapat meraih berbagai keutamaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan keistiqamahan dalam menjalankan ibadah ini.