Jayapura (Antaranews Babel) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono memuji dan memberikan penghargaan kepada Sertu Waki dan Pelda Dontinus Yakobi atas aksi heroiknya membantu masyarakat yang terkena musibah dan meredakan bentrokan antarsuku di Kwamki, Mimika, Papua.

Penghargaan tersebut langsung diberikan Kasad di Mabesad, Jakarta, Kamis, seperti dalam siaran persnya.

Kasad Jenderal TNI Mulyono mengungkapkan, keberanian, ketulusan serta keiklasan dalam mengabdikan diri pada tugas untuk membantu masyarakat merupakan kunci keberhasilan Babinsa dalam mendukung tugas pokok TNI AD.

Komando kewilayahan dengan bintara pembina desa atau babinsa-nya yang tersebar di seluruh Tanah Air termasuk di wilayah perbatasan, kata dia, sangatlah vital sebagai mata telinga segala permasalahan yang terjadi di masyarakat.

"Tugas babinsa harus selalu berada di tengah-tengah masyarakat dan menjadi motivator serta inspirator bersama-sama komponen bangsa yang lainnya mengatasi berbagai kesulitan  masyarakat di daerahnya," ujarnya.

Ketulusan pengabdian yang ditunjukkan oleh Sertu Waki dan Pelda Dontinus diharapkan menjadi pemacu semangat prajurit-prajurit TNI lainnya dalam menjalankan tugasnya. Dengan ketulusan dan keikhlasan dan rela berkorban dalam melaksanakan tugas, apapun permasalahan yang dihadapi dapat diselesaikan dengan baik, tegasnya.

Sertu Mohammad Waki adalah Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 0819/25 Gading Rejo, Kodim 0819/Pasuruan, Jawa Timur dan Pembantu Letnan Dua (Pelda) Dontinus Yakobi merupakan Babinsa Kodim 1710/Mimika, Papua.

Sosok Babinsa bernama Mohammad Waki dianggap berprestasi atas aksi heroiknya menyelamatkan nyawa Sugeng, warga desa yang terseret arus banjir pada Jumat pekan lalu. Aksi beraninya ini viral usai foto-foto proses evakuasi korban diunggah oleh masyarakat sekitar yang menyaksikan aksi heroiknya.

Awal kejadian, kala itu sungai yang berlokasi di Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur meluap sehingga mengakibatkan Desa Tambakrejo diterjang banjir. Bencana yang datang tiba-tiba itu nyaris memakan korban, ketika diketahui ada seorang warga desa yang hanyut terseret arus banjir nyaris sejauh 500 meter ke arah sungai Welang.

Setelah menerima informasi dari rekannya bahwa ada warga yang terseret banjir, Sertu Waki dengan sigap langsung menuju lokasi kejadian. Sesampainya disana, tanpa mempedulikan nyawanya sendiri, Sertu Waki dengan berani menceburkan diri ke air berarus deras itu demi menyelamatkan korban.

"Saya tidak memikirkan keselamatan saya pada waktu itu, yang penting warga selamat," kata Sertu Waki saat diwawancara di Mabes TNI AD usai menerima penghargaan.

Situasi genting yang berbeda dialami oleh Pelda Yakobi. Babinsa ini dianggap berprestasi usai aksi beraninya sukses meredam perang suku di Kwamki Narama Kabupaten Mimika Papua. Uniknya, ia menempuh pendekatan budaya dalam menyelesaikan konflik yang memakan enam orang korban tersebut.

"Saya tidak mau ada warga yang jadi korban, maka saya ajukan proposal kepada Pemda setempat untuk menyediakan 20 ekor babi agar kedua belah pihak bisa damai. 10 ekor untuk pihak sebelah, 10 ekor lagi untuk pihak satunya lagi," jelasnya.

Tindakan yang ditunjukkan Sertu Waki serta Pelda Yakobi yang rela mempertaruhkan nyawanya sendiri demi menyelamatkan nyawa orang lain, sungguh merupakan suatu sikap terpuji yang patut dijadikan teladan.

Disamping, memperlihatkan kesigapan keduanya sebagai prajurit TNI AD yang profesional, berani, tulus dan ikhlas, aksi mereka juga seakan menjadi angin segar bagi tetap terpeliharanya rasa kemanusiaan di tengah zaman yang serba individualistis ini.

Meskipun, keduanya bertindak menolong sesama tanpa pamrih,  ternyata tindakannya mendapat pujian dari pimpinan Angkatan Darat.

Pewarta: Syaiful Hakim

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018