Sungailiat  (Antaranews Babel) - Dinas Peternakan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bekerja sama dengan investor dari Korea untuk meningkatkan harga jual getah karet.

"Saat ini ada investor Korea yang bekerja sama dengan kita guna menampung karet warga, supaya harga karet bisa normal," ujar Kepala Dispertan Bangka Kemas Arfani di Sungailiat, Senin.

Ia mengatakan perusahaan tersebut saat ini sedang uji coba di Kecamatan Mendo Barat. Perusahaan bisa menjamin harga getah karet yang ditawarkan lebih baik daripada pengepul di daerah itu.

Menurut dia, produksi karet di Bangka tinggi, namun kualitas karet kurang baik disebabkan petani banyak menggunakan tawas, bukan asam semut.

"Kita tidak bisa menentukan harga karet disebabkan belum banyak perusahaannya, berbeda dengan singkong dan sawit," kata dia.

Ia mengungkapkan pemerintah bisa saja menentukan harga jual karet, seperti sawit dan singkong dengan peraturan Gubernur Babel.

"Seperti sawit ditetapkan gubernur harga umur tiga sampai 10 tahun paling murah Rp800- Rp1.500 per kilo, sedangkan singkong harga terendah Rp700 - Rp750 per kilo harga tertinggi Rp1.200 per kilo," kata Kemas Arfani.

Ia menambahkan karet dari Bangka sama halnya dengan lada, hanya menjadi bahan campuran oleh perusahaan di luar Indonesia, sebelum dijual kepada negara lain yang membutuhkannya.
 

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018