Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkomitmen meningkatkan pelayanan kesehatan bagi para lansia melalui Puskesmas Santun Lansia (PSL) dengan memperhatikan semua aspek dan terintegrasi secara profesional serta berkualitas.

"Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong dan mengupayakan peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar lansia dengan Puskesmas Santun Lansia (PSL)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Babel, Mulyono Susanto di Pangkalpinang, Selasa.

Puskesmas sebagai unit terdepan dalam pelayanan kesehatan diharapkan mampu melakukan upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif tingkat dasar bagi lanjut usia.

"Puskesmas terus berupaya memberi pelayanan prioritas kepada lansia dari hal sederhana, seperti menyiapkan pegangan khusus atau kursi roda untuk mereka mudah berjalan hingga menyiapkan jalan khusus yang hanya dilewati oleh lansia," ucapnya.

Ia mengatakan 34 dari 62 puskesmas yang ada di daerah ini sudah menerapkan program santun lansia ini. Sedangkan puskesmas dengan posyandu lansia aktif sudah mencapai 100 persen, dengan total 533 posyandu di 389 desa.

Berdasarkan data, jumlah lansia enam puluh tahun ke atas di Babel pada tahun 2017, sebanyak 118.878 orang dan yang mendapat pelayanan kesehatan sebanyak 44.362 atau 39,49 persen.

"Tingginya jumlah populasi lanjut usia menjadi tantangan pembangunan. Jika tidak ditangani dengan baik, tentunya akan menjadi masalah kesehatan. Diperlukan program pelayanan kesehatan lanjut usia yang terencana dan pembinaan kesehatan pada kelompok pralanjut usia dan lanjut usia sejak dini, salah satunya puskesmas santun lansia," ujarnya.

Mulyono menambahkan, penyakit yang diderita lansia jarang dengan diagnosis tunggal, melainkan multidiagnosis. Dan berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, sekitar 34,6 persen lansia menderita satu penyakit, 28 persen dengan dua penyakit, 14,6 persen.

Sedangkan tiga penyakit, 6,2 persen, empat penyakit 2,3 persen, lima penyakit 0,8 persen, enam penyakit dan sisanya dengan tujuh penyakit atau lebih.

"Selain multidiagnosis, penyakit pada lansia umumnya merupakan penyakit degeneratif dan kronis. Penanganannya membutuhkan waktu lama dan biaya tinggi, sehingga diperlukan program pelayanan kesehatan lanjut usia yang terencana," katanya.

Baca juga: Pemprov Babel bentuk 34 Puskesmas Santun Lansia

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018