Jakarta (Antaranews Babel) - PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu minyak dan gas bumi, akan mengebor 10-12 sumur eksplorasi pada 2018.

Direktur Pengembangan PHE Afif Saifudin dalam paparan di Jakarta, Jumat, mengatakan penetapan target tersebut didorong capaian 2017 di mana perusahaan berhasil mengebor 11 sumur dari target 16 sumur eksplorasi.

"Kami akan melakukan eksplorasi di 10-12 sumur. Kita progresif karena harga (minyak dunia) mulai naik," katanya.

Afif menjelaskan investasi yang dibutuhkan untuk pengeboran sumur eksplorasi berasal dari kas perusahaan yang sudah dianggarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

"Kalau biayanya sekitar 150-200 juta dolar AS untuk seluruh eksplorasi 2018. Itu terbagi sekitar 70 persen untuk pengeboran dan 30 persen untu survei seismik 2D dan 3D," katanya.

Afif menuturkan, dalam RKAP 2018, tercatat pula perusahaan akan mengebor 21 sumur pengembangan (development well) dan pengerjaan ulang sumur (workover well) sebanyak 34 sumur.

Namun, pada 21 sumur pengembangan itu tidak semuanya berada di wilayah kerja di mana PHE menjadi operatornya, katanya.

"Pengeboran di 21 sumur itu tidak hanya di blok-blok yang kami 100 persen jadi operator, ada juga di blok-blok di mana kami sebagai non operator," kata Afif.

Pada 2018, produksi minyak dan gas bumi diharapkan dapat mencapai 70,41 ribu barel per hari (MBOPD) dan 771 standar juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau lebih tinggi dari capaian pada tahun 2017 sebesar 69,3 MBOPD dan 723,5 MMSCFD.

PHE telah memulai beberapa aktivitas pengembangan salah satunya adalah pengembangan Lapangan SP yang saat ini telah memasuki tahap pemasangan anjungan.

Untuk penambahan cadangan, PHE telah melakukan pemboran di dua sumur yaitu N-7 di PHE West Madura Offshore dan SES-1 di JOB Pertamina Medco Simenggaris dan rencana pemboran di dua sumur, yaitu KKX-1 di PHE ONWJ dan Kumis-2 di PHE Siak.

Pewarta: Ade Irma Junida

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018