Muntok (Antaranews Babel) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka mengoptimalkan peran penyuluh untuk menggenjot produksi ikan hasil budi daya yang baru berkembang di daerah itu.
"Sektor perikanan budidaya merupakan bidang usaha baru bagi masyarakat sehingga para pelaku perlu terus mendapatkan pendampingan agar usaha yang dijalankan berjalan sesuai harapan," kata Kepala Bidang Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Wiratmo di Muntok, Jumat.
Para penyuluh yang ditempatkan di seluruh kecamatan selalu aktif melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya mendatangi warga dan kelompok untuk melihat langsung usaha yang dijalankan.
"Dalam pertemuan itu terjadi diskusi aktif sehingga petugas mengetahui detail kendala yang dihadapi pelaku usaha, selanjutnya secara bersama-sama mencari solusi yang dibutuhkan," katanya.
Selain memberikan pendampingan usaha yang sedang berjalan, para penyuluh juga memberikan tambahan pemahaman pemanfaatan sumber daya alam yang ada di sekitarnya sekaligus peluang usaha yang bisa dikembangkan.
Kabupaten Bangka Barat merupakan daerah kepulauan dengan luas wilayah daratan 2.820 kilometer persegi dan memiliki luas perairan laut 1.690 kilometer persegi dan pulau-pulau kecil yang tersebar di sekitarnya.
Dari data tersebut terlihat luas wilayah laut daerah itu lebih dari setengah luas daratan sehingga perlu dioptimalkan agar memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian masyarakat.
"Melalui para penyuluh yang tersebar di seluruh kecamatan kami berharap potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang cukup besar bisa untuk budi daya air laut, air payau dan air tawar yang dinilai cukup strategis dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Menurut dia, tantangan untuk mendorong masyarakat agar memulai usaha budi daya perikanan cukup berat karena kebiasaan usaha yang dijalankan warga masih tradisional dan turun temurun.
"Mengubah pola pikir dan kebiasaan ini yang cukup sulit, kami dituntut untuk membangun lebih banyak percontohan usaha budi daya agar masyarakat lebih mudah memahaminya," kata dia.
Ia berharap, pola yang dijalankan selama ini dengan membentuk percontohan dan pelatihan usaha budi daya bisa berhasil dan dirasakan manfaatnya oleh para peserta sehingga usaha bisa berkelanjutan dan berkembang.
"Kami optimistis usaha budi daya perikanan, baik di perairan laut, payau maupun tawar masih cukup menjanjikan karena kebutuhan masyarakat semakin tinggi dan pangsa pasar nasional dan internasional juga masih terbuka," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Sektor perikanan budidaya merupakan bidang usaha baru bagi masyarakat sehingga para pelaku perlu terus mendapatkan pendampingan agar usaha yang dijalankan berjalan sesuai harapan," kata Kepala Bidang Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Wiratmo di Muntok, Jumat.
Para penyuluh yang ditempatkan di seluruh kecamatan selalu aktif melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya mendatangi warga dan kelompok untuk melihat langsung usaha yang dijalankan.
"Dalam pertemuan itu terjadi diskusi aktif sehingga petugas mengetahui detail kendala yang dihadapi pelaku usaha, selanjutnya secara bersama-sama mencari solusi yang dibutuhkan," katanya.
Selain memberikan pendampingan usaha yang sedang berjalan, para penyuluh juga memberikan tambahan pemahaman pemanfaatan sumber daya alam yang ada di sekitarnya sekaligus peluang usaha yang bisa dikembangkan.
Kabupaten Bangka Barat merupakan daerah kepulauan dengan luas wilayah daratan 2.820 kilometer persegi dan memiliki luas perairan laut 1.690 kilometer persegi dan pulau-pulau kecil yang tersebar di sekitarnya.
Dari data tersebut terlihat luas wilayah laut daerah itu lebih dari setengah luas daratan sehingga perlu dioptimalkan agar memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian masyarakat.
"Melalui para penyuluh yang tersebar di seluruh kecamatan kami berharap potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang cukup besar bisa untuk budi daya air laut, air payau dan air tawar yang dinilai cukup strategis dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Menurut dia, tantangan untuk mendorong masyarakat agar memulai usaha budi daya perikanan cukup berat karena kebiasaan usaha yang dijalankan warga masih tradisional dan turun temurun.
"Mengubah pola pikir dan kebiasaan ini yang cukup sulit, kami dituntut untuk membangun lebih banyak percontohan usaha budi daya agar masyarakat lebih mudah memahaminya," kata dia.
Ia berharap, pola yang dijalankan selama ini dengan membentuk percontohan dan pelatihan usaha budi daya bisa berhasil dan dirasakan manfaatnya oleh para peserta sehingga usaha bisa berkelanjutan dan berkembang.
"Kami optimistis usaha budi daya perikanan, baik di perairan laut, payau maupun tawar masih cukup menjanjikan karena kebutuhan masyarakat semakin tinggi dan pangsa pasar nasional dan internasional juga masih terbuka," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018