Muntok (Antara Babel) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan jumlah rumah tangga produksi (RTP) usaha budidaya ikan air tawar di daerah itu meningkat sekitar 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Hingga triwulan ketiga tercatat sebanyak 178 RTP yang menggeluti bidang usaha budidaya ikan air tawar, jumlah tersebut meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang jumlahnya sebanyak 110 RTP," kata Kepala Bidang Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Wiratmo di Muntok, Jumat.
Ia menjelaskan, sebanyak 178 RTP budidaya ikan air tawar terdapat di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Muntok sebanyak 44 RTP, Simpangteritip lima RTP, Jebus 55 RTP, Parittiga 12 RTP, Kelapa 24 RTP dan di Kecamatan Tempilang sebanyak 39 RTP.
Pada 2016 jumlah RTP budidaya ikan air tawar sebanyak 110 yang tersebar di Kecamatan Muntok 45 RTP, Jebus 40, Parittiga dua, Kelapa enam dan di Kecamatan Tempilang sebanyak 17 RTP.
"Peningkatan jumlah pelaku usaha budidaya ikan air tawar skala rumah tangga karena usaha tersebut dinilai cukup menjanjikan dan pangsa pasar masih cukup besar untuk mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat dalam daerah," kata dia.
Tumbuhnya usaha kuliner yang menggunakan ikan air tawar sebagai bahan produksi juga semakin banyak sehingga kebutuhan semakin meningkat.
"Hanya ada empat jenis ikan yang dibudidayakan, yaitu lele, bawal, nila dan patin karena masyarakat masih kurang berminat dan belum terbiasa dengan mengonsumsi jenis ikan lain," kata dia.
Selain ikan air tawar, kata dia, pada tahun ini pemerintah daerah setempat juga membangun usaha percontohan budidaya ikan air laut dengan pola keramba jaring apung yang berlokasi di Teluk Kelabat, Parittiga.
"Kami bekerja sama dengan pemerintah Desa Bakit mengembangkan usaha pembesaran ikan kerapu dan hasilnya cukup memuaskan," kata dia.
Melalui percontohan itu diharapkan ke depannya akan semakin banyak usaha sejenis yang berkembang dengan melibatkan kelompok nelayan yang ada di sekitar Teluk Kelabat.
"Lokasi itu cocok untuk usaha budidaya ikan dengan pola keramba jaring apung, kami berharap ke depan tumbuh usaha baru karena hasilnya cukup menjanjikan dan pemasaran juga jelas dengan harga stabil," kata dia.