Muntok (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar pameran foto peristiwa pengasingan proklamator dan para pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia 1948-1949 dengan tema "Dari Muntok Untuk Indonesia".
"Kami berharap melalui pameran ini bisa meningkatkan pemahaman sejarah kepada masyarakat, terutama generasi muda, terkait pentingnya peran Muntok dalam perjuangan diplomasi untuk meraih kemerdekaan Republik Indonesia," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwasata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat Bambang Haryo Suseno di Muntok, Kamis.
Pameran foto sejarah digelar di halaman Museum Timah Indonesia Muntok mulai 1 hingga 6 Mei 2018, dengan menampilkan 80 foto hasil cetak baru yang berasal dari berbagai sumber dan sejarawan.
Foto sejarah disusun runut mulai dari beberapa foto penggalan peristiwa jatuhnya Yogyakarta ke tangan Belanda dalam peristiwa Agresi Militer II, pengasingan delapan tokoh Republik di Muntok, perjuangan melalui diplomasi dan konferensi, seperti Roem-Roijen statement, Intern Indonesia, dan Konferensi Meja Bundar.
"Alur peristiwa bersejarah mulai Desember 1948 hingga Juni 1949 itu kami kemas dalam bentuk rangkaian foto bercerita untuk memudahkan para pengunjung memahami alur peristiwa yang ingin disampaikan," kata dia.
Dengan memahami alur peristiwa yang terjadi saat itu, diharapkan pengunjung makin mengerti pentingnya peran Muntok dalam perjalanan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Meskipun pameran foto sejarah masih berskala kecil, diharapkan gaungnya terdengar di seluruh Indonesia sehingga makin banyak warga yang mengenal Muntok, lokasi pengasingan delapan tokoh Republik Indonesia.
Jumlah foto yang dipamerkan cukup banyak karena masa pengasingan para pejuang kemerdekaan RI, yaitu Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, Menlu H. Agus Salim, Mr Ali Sastroamidjojo, Comodor Soerjadi Soerja Darma, Mr Mohammad Roem, Prof. A.G. Pringgodigdo dan Mr Asa`at, di Muntok cukup lama yaitu mulai 22 Desember 1948 hingga 6 Juli 1949.
Para pendiri bangsa diasingkan di dua lokasi berbeda di ujung barat Pulau Bangka, yaitu di Pesanggrahan Menumbing dan Pesanggrahan Muntok yang saat ini sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Kami berharap melalui pameran ini bisa meningkatkan pemahaman sejarah kepada masyarakat, terutama generasi muda, terkait pentingnya peran Muntok dalam perjuangan diplomasi untuk meraih kemerdekaan Republik Indonesia," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwasata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat Bambang Haryo Suseno di Muntok, Kamis.
Pameran foto sejarah digelar di halaman Museum Timah Indonesia Muntok mulai 1 hingga 6 Mei 2018, dengan menampilkan 80 foto hasil cetak baru yang berasal dari berbagai sumber dan sejarawan.
Foto sejarah disusun runut mulai dari beberapa foto penggalan peristiwa jatuhnya Yogyakarta ke tangan Belanda dalam peristiwa Agresi Militer II, pengasingan delapan tokoh Republik di Muntok, perjuangan melalui diplomasi dan konferensi, seperti Roem-Roijen statement, Intern Indonesia, dan Konferensi Meja Bundar.
"Alur peristiwa bersejarah mulai Desember 1948 hingga Juni 1949 itu kami kemas dalam bentuk rangkaian foto bercerita untuk memudahkan para pengunjung memahami alur peristiwa yang ingin disampaikan," kata dia.
Dengan memahami alur peristiwa yang terjadi saat itu, diharapkan pengunjung makin mengerti pentingnya peran Muntok dalam perjalanan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Meskipun pameran foto sejarah masih berskala kecil, diharapkan gaungnya terdengar di seluruh Indonesia sehingga makin banyak warga yang mengenal Muntok, lokasi pengasingan delapan tokoh Republik Indonesia.
Jumlah foto yang dipamerkan cukup banyak karena masa pengasingan para pejuang kemerdekaan RI, yaitu Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, Menlu H. Agus Salim, Mr Ali Sastroamidjojo, Comodor Soerjadi Soerja Darma, Mr Mohammad Roem, Prof. A.G. Pringgodigdo dan Mr Asa`at, di Muntok cukup lama yaitu mulai 22 Desember 1948 hingga 6 Juli 1949.
Para pendiri bangsa diasingkan di dua lokasi berbeda di ujung barat Pulau Bangka, yaitu di Pesanggrahan Menumbing dan Pesanggrahan Muntok yang saat ini sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018