Koba (Antaranews Babel) - Harga tandan buah segar (TBS) sawit di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung turun dari Rp1.200 menjadi Rp1.000 per kilogram.
"Turunnya harga TBS sawit tentu menjadi pukulan juga bagi petani apalagi sebentar lagi Idul Fitri," kata Egit, petani sawit di Koba, Rabu.
Turunnya harga sawit sudah mulai terjadi sejak sebulan terakhir. Awalnya Rp1.150 per kilogram, kemudian turun lagi menjadi Rp1.025 dan sekarang Rp1.000 per kilogram.
"Kondisi harga saat ini jelas tidak menguntungkan petani karena tidak sebanding dengan biaya perawatan dan pemupukan hingga panen," katanya.
Posisi harga Rp1.000 per kilogram merupakan yang terendah dalam satu tahun terakhir karena sebelumnya harga stabil di posisi Rp1.200 per kilogram.
"Kemungkinan harga akan terus merosot. Kalau itu terjadi maka ekonomi petani sawit benar-benar terpuruk dalam menghadapi Lebaran tahun ini," katanya.
Merosotnya harga TBS juga dikeluhkan petani sawit lainnya, Mulyadi yang mengaku selama ini hanya mengandalkan kebun sawit untuk menopang perekonomian keluarga.
"Kondisi harga sawit saat ini akan sangat dirasakan petani yang memiliki lahan sedikit, misalnya saya hanya punya dua hektare tentu sangat terasa dengan kondisi harga murah saat ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Turunnya harga TBS sawit tentu menjadi pukulan juga bagi petani apalagi sebentar lagi Idul Fitri," kata Egit, petani sawit di Koba, Rabu.
Turunnya harga sawit sudah mulai terjadi sejak sebulan terakhir. Awalnya Rp1.150 per kilogram, kemudian turun lagi menjadi Rp1.025 dan sekarang Rp1.000 per kilogram.
"Kondisi harga saat ini jelas tidak menguntungkan petani karena tidak sebanding dengan biaya perawatan dan pemupukan hingga panen," katanya.
Posisi harga Rp1.000 per kilogram merupakan yang terendah dalam satu tahun terakhir karena sebelumnya harga stabil di posisi Rp1.200 per kilogram.
"Kemungkinan harga akan terus merosot. Kalau itu terjadi maka ekonomi petani sawit benar-benar terpuruk dalam menghadapi Lebaran tahun ini," katanya.
Merosotnya harga TBS juga dikeluhkan petani sawit lainnya, Mulyadi yang mengaku selama ini hanya mengandalkan kebun sawit untuk menopang perekonomian keluarga.
"Kondisi harga sawit saat ini akan sangat dirasakan petani yang memiliki lahan sedikit, misalnya saya hanya punya dua hektare tentu sangat terasa dengan kondisi harga murah saat ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018