Pangkalpinang (Antara Babel) - Produksi kelapa sawit petani di Provinsi Bangka Belitung (Babel), pada 2013 hanya 91.111 ton atau turun drastis 22.776 ton dibanding tahun sebelumnya mencapai 113.887 ton.


"Penurunan hasil kelapa sawit ini karena petani kurang berminat mengurus tanaman sawitnya, seiring biaya perawatan yang cukup tinggi, sementara harga tandan buah segar (TBS) rendah," ujar Kabid Perkebunan Distanbunnak Babel, Sunaryo di Pangkalpinang, Jumat.


Ia menjelaskan, luas perkebunan sawit petani ini mencapai 57.269 hektare dengan rincian tanaman sawit belum menghasilkan 27.943 hektare, tanaman menghasilkan 28.501 hektare, tanaman tua atau tidak menghasilkan 824 hektare.


"Saat ini, sebagian petani tidak lagi mengurus perkebunan sawitnya dan beralih menanam tanaman lainnya seperti karet, lada putih karena perawatan yang lebih murah dan harga jual hasil perkebunan tersebut lebih menjanjikan," ujarnya.


Ia mengatakan, sebelumnya, perkebunan sawit ini sangat diminati petani, sehingga produksi dan luas lahan perkebunan komoditas tersebut cukup tinggi.


Produksi kelapa sawit 2012 sebanyak 113.887 ton, 2011 sebanyak 114.326 ton, produksi kelapa sawit 2010 sebanyak 29.278 ton dengan luas lahan 16.878 hektare.


Produksi kelapa sawit 2009 sebanyak 30.095 ton dengan luas lahan 14.878 hektare, produksi 2008 sebanyak 3.260 ton dengan luas lahan 1.819 hektare, produksi 2007 sebanyak 3.116 ton dengan luas lahan 1.777 hektare.


"Dalam dua tahun terakhir ini, kami tidak lagi memprogram pengembangan perkebunan kelapa sawit ini seperti penyaluran bantuan bibit, pupuk dan lainnya, karena keterbatasan lahan dan biaya pengelolaan, perawatan serta produksi komoditas ini membutuhan biaya tinggi yang memberatkan ekonomi petani," ujarnya.


Menurut dia, pengembangan komoditas ini cukup tinggi, sehingga akan mengganggu pengembangan komoditas unggulan daerah lainnya seperti lada putih, karet, kakao, cengkih, kelapa dan lainya.


"Saat ini, kami tidak lagi memberikan izin perluasan perkebunan kelapa sawit kepada perusahaan untuk mencegah permasalahan sosial yang merugikan warga khususnya petani," ujarnya.

Pewarta: Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014