Sungailiat (Antaranews Babel) - Harga ikan di pasar tradisional Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bertahan tinggi akibat cuaca buruk dan tidak menentu sering terjadi di Perairan Bangka sehingga nelayan khawatir turun melaut.

"Pasokan ikan berkurang karena nelayan tidak banyak yang melaut sebab cuaca buruk sehingga harga akhirnya naik," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangka, Thony Marza, di Sungailiat, Kamis.

Menurut dia, kenaikan itu juga dikarenakan masyarakat umumnya kurang berminat mengonsumsi ikan air tawar walaupun banyak di pasar.

"Ikan air tawar banyak, tapi minat warga kurang sebab ada anggota keluarganya yang tidak mengonsumsi, jadi kurang laris ketika harga ikan laut naik," katanya.

Thony berpendapat ikan air tawar adalah alternatif yang bagus untuk dikonsumsi sebab mengandung protein tinggi, sama halnya dengan ikan air laut.

Menurut dia, saat ini harga ikan kembung masih Rp50.000-Rp60.000 per kilogram, ikan tenggiri Rp90.000-Rp 110.000 per kilogram, ikan Kerisi seharga Rp40.000-Rp 75.000 per kilogram.

Harga ikan Ciu Rp35.000-Rp40.000 per kilogram, ikan Ciu Mata Besar Rp55.000 per kilogram, ikan tongkol Rp 35.000 per kilogram, ikan Pari Rp40.000 per kilogram, dan ikan Hapau Rp 65.000 per kilogram.

"Hampir semua jenis ikan belum ada yang turun harga,  karena nelayan belum melaut. Mudah-mudahan ini tidak berlangsung lama," katanya.

Ditambahkannya, selain harga belum turun jumlah pasokan dari nelayan juga agak berkurang mungkin ini berdasarkan hasil tangkapan, biasanya per hari bisa mendapatkan ikan dari nelayan mencapai 100 kilogram dengan jenis ikan berbeda saat ini paling banyak sekitar 60 kilogram.

Kenaikan harga dan berkurangnya jumlah ikan memang sudah biasa terjadi saat memasuki bulan Juli hingga Agustus setiap tahun.

Pewarta: Dwi HP

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018