Washington (Antaranews Babel) - Iran menguji coba rudal anti-kapal dengan daya jangkau pendek di Selat Hormuz saat menggelar Pelatihan perang angkatan laut pada pekan lalu, kata pejabat Amerika Serikat pada Jumat.

Pelatihan militer itu ditujukan untuk menyampaikan pesan tentang kesiapan Iran menghadapi pemberlakuan kembali sanksi Washington terhadap Tehran, kata sumber yang sama.

Dia tidak menjelaskan apakah uji coba rudal di Iran merupakan yang berada di luar kebiasaan, atau apakah penembakan itu bisa membahayakan kawasan. Dia hanya menyatakan bahwa uji coba rudal terjadi di perairan Iran dekat dengan Selat Hormuz.

Pada Minggu, pasukan elit Garda Revolusi Iran membenarkan bahwa mereka telah menggelar pelatihan perang di kawasan Teluk selama beberapa hari terakhir, dengan tujuan "melawan potensi ancaman" dari para musuh.

Sementara itu Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat, Joseph Votel, yang juga kepala Komando Pusat militer, mengatakan pada awal pekan ini bahwa skala pelatihan militer di Iran kali ini tidak jauh berbeda dari sebelumnya.

Namun pelatihan perang itu digelar untuk menarik perhatian Washington, kata Votel sebagaimana dikutip oleh Reuters.

"Jelas bagi kami bahwa mereka berusaha memanfaatkan pelatihan itu untuk mengirim pesan kepada Amerika Serikat menjelang pemberlakukan sanksi baru. Mereka ingin menegaskan bahwa mereka juga punya kemampuan militer," kata Votel kepada sejumlah wartawan di Pentagon.

Iran tengah geram terhadap penarikan diri Amerika Serikat terhadap perjanjian nuklir internasional yang ditandatangani tahun 2015, dan juga terhadap keputusan Washington menerapkan kembali sanksi kepada Tehran.

Seorang pejabat senior Iran mengatakan bahwa negaranya tidak bisa dikalahkan dengan mudah upaya Amerika Serikat mengucilkan Tehran dari pasar minyak internasional.

Pada bulan lalu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, mendukung rencana Presiden Hassan Rouhani untuk memblokade jaur perdagangan minyak kawasan Teluk jika Tehran tidak bisa mengekspor minyak.

Votel mengaku pihaknya telah mengetahui aktivitas militer Iran.

"Kami mengetahui apa yang tengah terjadi, dan kami tetap siap melindungi kepentingan kami untuk kebebasan berlayar dan kebebasan perdagangan di perairan internasional," kata Votel.

Pewarta: Antara

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018