Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Satuan Kerja Penataan Kawasan Permukiman (PKP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kini terus berupaya mengurangi kawasan permukiman kumuh yang tersebar di beberapa wilayah Bangka Belitung.

"Yang jelas kami usahakan semakin hari kawasan kumuh semakin berkurang, lokasi petanya berkurang termasuk juga nanti peningkatan kualitas sumber daya manusianya," kata Kepala Satker Penataan Kawasan Permukiman (PKP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Nurul Azmi di Pangkalpinang, Rabu.

Untuk mewujudkan kawasan kota tanpa kumuh "100-0-100", yaitu 100 persen akses air minum, mengurangi kawasan kumuh hingga nol persen dan 100 persen akses sanitasi untuk masyarakat pada 2019, pihaknya menarget pada tiga daerah prioritas yaitu Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka dan Belitung.

"Memang kami akui untuk pengentasan kawasan kumuh seluruh Bangka Belitung tidak akan terwujud pada 2019, namun kami targetkan tiga daerah prioritas ini bisa selesai pada tahun depan," katanya.

Dikatakannya, yang menjadi kendala dalam melaksanakan program KOTAKU ini yaitu masalah dana, karena hanya mengharapkan pada APBN saja.

"Memang pada APBD kabupaten kota dan provinsi sudah dianggarkan, namun belum terlalu besar. Sejauh ini untuk tiga daerah prioritas pengentasan kawasan kumuh sudah lebih dari 60 persen," katanya.

Ia menjelasakan, untuk pengentasan kawasan kumuh harus menyelesaikan tujuh komponen, yaitu rumah, drainase, jalan, sanitasi, sampah, air minum dan kebakaran.

"Kalau satu komponen saja tidak tercapai dari tujuh yang ditetapkan ini, maka kawasan itu tetap dihitung kumuh. Untuk itu semuanya harus tercapai," ujarnya.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018