Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta petani mengoptimalkan pemanfaatan embung untuk mengatasi kekeringan pada puncak musim kemarau yang diperkirakan terjadi September 2018 di daerah itu.

"Pemanfaatan embung ini merupakan solusi  jangka pendek untuk mengatasi kekeringan yang akan mengakibatkan petani gagal panen," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel Toni Batubara di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan dalam meningkatkan produksi pertanian, khususnya padi, pemerintah telah membangun embung di titik-titik sentra pengembangan pertanian di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, dan Belitung Timur.

"Embung ini sebagai solusi jangka pendek, sementara solusi jangka panjang mengatasi kekeringan ini pemerintah daerah telah mengusulkan irigasi ke Kementerian Pekerjaan Umum," ujarnya.

Menurut dia, pembangunan irigasi akan membantu petani dalam mengoptimalkan pengelolaan lahan pertanian.

Selama ini, petani hanya mengandalkan hujan dan air embung untuk menyiram tanaman padi, sayur mayur, dan tanaman hortikultura lainnya.

"Pada intinya saat ini ketersediaan air dan ada alat untuk memindahkan air ke petakan sawah dan lahan pertanian lainnya," katanya.

Oleh karena itu, diimbau petani memanfaatkan bantuan pompa air sebaik mungkin, agar terhindar dari kekeringan selama musim kemarau ini.

"Kita sudah sosialisasikan kepada petani untuk memanfaatkan pembangunan embung dan pompa air ini, guna meningkatkan produksi serta kesejahteraan petani di daerah ini," katanya.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan Suhadi mengatakan pihaknya menurunkan tim gabungan guna mengatasi kekeringan lahan pertanian sawah di Desa Rias selama musim kemarau.

"Tim ini sebagai tindak lanjut laporan petani Desa Rias yang sudah mengalami kesulitas air untuk tanaman padinya," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018