Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Universitas Bangka Belitung (UBB) mengembangkan tanaman sorgum di lahan bekas penambangan bijih timah Desa Air Jangkang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, karena lebih efektif dan efisien menghijaukan kembali lahan kritis.

"Saat ini kami mengembangkan sorgum di lahan reklamasi PT Timah Tbk seluas sekitar 30 hektare," kata Dekan Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi UBB Dr Tri Lestari di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan tanaman sorgum cocok dikembangkan di lahan kritis karena tumbuhan tersebut merupakan tanaman golongan C4 dan CAM yang lebih adaptif di daerah panas dan kering. Tanaman ini biasanya dikembangkan di wilayah Indonesia bagian Timur.

"Tanaman sorgum ini pun bisa diratun. Di mana ratun merupakan tanaman yang tumbuh kembali setelah dipanen. Keuntungan ratun ini adalah cepat, mudah, murah serta dapat meningkatkan hasil produksi," ujarnya.

Menurut dia manfaat dari tanaman sorgum ini juga dapat digunakan untuk pakan ternak, dimana untuk kedepannya pengembangan sorgum ini batang dan daunnya digunakan untuk memberi makan sapi dan kambing, sedangkan bijinya untuk makan ayam.

Sebagai fungsinya sorgum ini memiliki lima fungsi yaitu 5F, Food (sebagai pangan), Feed (sebagai makanan ternak), Fiber (untuk serat), Fertilizer (kompos), dan fuel (bio etanol).

"Hasil penelitian kami tanaman sorgum memiliki prospek yang cukup besar untuk dikembangkan, karena dapat diolah menjadi etanol. Batang sorgum manis, bagase (hasil perasan nira) menjadi pembuatan gula berguna untuk orang diabet. Bijinya juga dapat diolah menjadi etanol setelah melalui proses ekstraksi," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018