Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Cicit dari Depati Amir, Mochtar akan menyerahkan plakat dan surat penghargaan pahlawan nasional kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, karena dinilai masyarakat daerah itu antusias memperjuangkan Depati Amir sebagai pahlawan nasional.

"Keluarga ingin plakat dan surat penghargaan pahlawan nasional kepada Depati Amir diserahkan kepada Pemprov Kepulauan Babel," kata Cicit Depati Amir, Mochtar saat berkunjung di DPRD Provinsi Kepulauan Babel Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan tokoh pejuang kemerdekaan Pulau Bangka, Depati Amir ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Republik Indonesia pada 6 November 2018. Plakat dan penghargaan Depati Amir sebagai pahlawan nasional diterima langsung oleh ahli waris tokoh pejuang kemerdekaan itu di Jakarta.

"Kami sangat bangga, bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah dan masyarakat Babel yang telah memperjuangkan Depati Amir sebagai pahlawan nasional," ujarnya.

Menurut Mochtar penghargaan pahlawan nasional kepada Depati Amir tentu merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat Bangka Belitung dan Nusa Tenggara Timur, karena beliau dimakamkan di Kupang.

"Pejuangan Depati Amir yang paling banyak ada di Babel, tetapi pengasingan beliau di Kupang tidak kalah pentingnya dalam memberikan informasi kepada raja-raja di Timur dan melatih ilmu silat, pengobatan, cara mendulang emas yang baik kepada masyarakat Kupang," katanya.

Oleh karena itu, perjuangan masyarakat daerah ini memperjuangkan Depati Amir sebagai pahlawan sangat besar, bukan perjuangan keluarga. Jadi plakat dan penghargaan asli ini diserahkan kepada pemerintah provinsi tanah kelahiran Depati Amir.

"Kita ingin meneruskan wasiat dan cita-cita Depati Amir. Ada tiga wasiat yang ditinggalkan kepada keturunannya," katanya.

Tiga wasiat Depati Amir kepada keturunannya yaitu di mana kaki dipijak, di situ langit di junjung, janganlah anak keturunanku mencari nama besarku, tetapi bila Allah SWT menghendaki akan datang dengan sendirinya. 

Selanjutnya, bagi anak cucu, cicit dan keturunan selanjutnya janganlah pulang ke tanah Bangka untuk mencari harta kekayaanku. Sesungguhnya aku tidak punya harta, hartaku adalah ilmu dan semangat perjuanganku," kata Mochtar. 


 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018