Pangkalpinang, (Antara Babel) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bangka Belitung (Babel), mencatat stok kacang kedelai di gudang distributor sebanyak 62 ton atau dinilai mecukupi untuk memenuhi kebutuhan warga di daerah itu.

"Berdasarkan pantauan petugas pada Kamis (17/4), stok kacang kedelai cukup dan harga masih bertahan normal, seiring permintaan warga khususnya perajin tahu yang stabil," kata Kepala Disperindag Babel, Suharto di Pangkalpinang, Jumat.

Ia menjelaskan, sebanyak 62 ton stok kacang kedelai tersebut, tersebar di Gudang  UD Mawar 42 ton, PT Bangka Alam Sejahtera 10 ton dan gudang Akon sebanyak 10 ton.

"Ketersediaan kacang kedelai yang mencukupi ini karena pasokan dari daerah sentra produksi di Pulau Jawa, Sumatera dan daerah lainnya masih lancar dan diperkirakan stok ini akan terus bertambah karena pengusaha selalu mendatangkan pasokan secara kontinue," ujarnya.

Ia mengatakan, menjelang peringatan Paskah ini, permintaan kacang kedelai ini didominasi pengusaha rumah tangga seperti tempe dan tahu, sementara permintaan dari kalangan ibu rumah tangga kurang.

"Saat ini, permintaan kacang kedelai masih normal seiring permintaan tahu dan tempe masih stabil," ujarnya.

Menurut dia, stok yang cukup dan permintaan kacang kedelai yang masih normal ini sehingga memperngaruhi harga komoditas tersebut yang masih bertahan stabil.

Harga kacang kedelai impor bertahan normal Rp8.000 per kilogram dan harga kacang kedelai lokal bertahan Rp9.000 per kilogram.

"Harga kacang kedelai cukup tinggi dibanding harga daerah lainnya, karena dipengaruhi biaya transportasi dari daerah sentra produksi ke Babel," ujarnya.

Ia mengatakan, untuk mengantisipasi kenaikan harga yang tinggi, kami meningkatkan pengawasan untuk mencegah penimbunan komoditas ini karena untuk memenuhi kebutuhan warga, distributor  masih mengandalkan pasokan dari Pulau Jawa dan Sumatera karena hasil perkebunan kedelai petani lokal masih terbatas seiring masih rendahnya minat petani mengembangkan komoditas tersebut.

"Harga kacang kedelai ini masih berdasarkan hukum pasar, yaitu apabila pasokan kurang dan permintaan meningkat maka pedagang akan menaikan harga komoditas tersebut, demikian juga sebaliknya, apabila pasokan lancar dan meningkat maka harga akan turun," ujarnya.

Pewarta: Oleh Aprionis

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014