Magetan, Jawa Tengah (Antaranews Babel) - Asisten Operasi Kepala Staf TNI AU, Marsekal Muda TNI Johanes Berchmans, membuka latihan gabungan perang udara misi berorientasi target di hanggar Skuadron Udara 15, di Pangkalan Udara TNI AU Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, Senin.

Berchmans dalam sambutannya mengatakan, latihan gabungan itu dimaksudkan untuk memberikan bekal pemahaman dan pengalaman serta meningkatkan kemampuan para penerbang.

"Latihan dimaksudkan untuk memberikan bekal pemahaman dan pengalaman serta meningkatkan kemapuan penerbang. Sehingga mampu bekerja sama dalam mengoperasikan sistem kesenjataan dengan pijakan yang berbeda-beda untuk melaksanakan operasi udara yang memiliki kompleksitas tinggi," jelasnya.

Misi berorientasi target, kata dia, merupakan latihan gabungan yang memadukan seluruh fase latihan sebelumnya di tiap-tiap satuan. Sehingga terbentuk sebuah kekuatan besar dalam melaksanakan operasi udara.

Sementara pimpinan umum latihan, Marsekal Pertama TNI Jemi Trisonjaya, menuturkan, target dalam latihan adalah tercapainya profesionalisme penerbang tempur dengan disesuaikan perkembangan sistem kesenjataan.

Ia menyebutkan, latihan gabungan yang rencananya berlangsung selama 11 hari melibatkan enam skuadron udara, empat di antaranya skuadron tempur, satu skuadron angkut, dan satu skuadron helikopter.

Sistem kesenjataan yang akan digunakan adalah pesawat tempur Sukhoi Su-27/30 Flanker (Skuadron Udara 11/Pangkalan Udara TNI AU Hasanuddin, Makassar), F-16 C/D Fighting Falcon (Skuadron Udara 3/Pangkalan Udara TNI AU Iswahyudi, Magetan), dan T-50i Golden Eagle (Skuadron 15/Pangkalan Udara TNI AU Iswahyudi).

Selain itu, tambahnya juga pesawat tempur Hawk 100/200 dari Skadron Udara 1 (Pangkalan Udara TNI AU Supadio, Pontianak), Satuan di jajaran radar seluruh Indonesia, serta Korps Pasukan Khas TNI AU dengan total personel latihan sebanyak 300 orang.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018